Kupas Jembatan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca dari Keilmuan Meteorologi

23:02 rafi 11 Comments


Mengupas Jembatan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca dari sisi Meteorologi


- Tentang keselamatan pengendara Motor
- Tentang penambahan kecepatan angin dan turbulensi 2 bangunan tinggi 


Halo teman-teman,

Belakangan ini sempat viral loh banyak motor yang melawan arus untuk nge-hindari tilang-menilang yang dilanggar oleh pemotor itu sendiri. Bahkan beberapa media Internasional seperti Coconuts sempat meliput gimana lucunya pemandangan tersebut. Bak semut yang melawan arus, para pengendara motor ini melawan arah untuk menghindari Razia! [1]

Aku pun sempat mencari tahu, alasan mengapa pengendara motor dilarang. Dari beberapa sumber, pemerintah meng-khawatirkan ketinggian jembatan itu dapat membahayakan Pengendara motor, belum lagi kecenderungan pengendara yang selfie diatas jembatan itu [2], ada juga yang mengatakan bahwa Angin diatas jembatan itu tergolong kencang dan dapat membahayakan pengendara motor, dan memang sejak awal dirancang khusus untuk pengendara Mobil [2]. Nah, karena udah bersinggungan dengan Angin, naluri Meteorologist ku pun mulai bangun.

"Apa benar sebegitu kencang?"
"Emangnya wind-shear nya sebegitu mencolok?"
"Potensinya seberapa kencang sih? Emang bahaya banget yah? Apa pemerintah yang lebay?"
Nah, kebetulan hari ini gue dan teman-teman gue reuni kecil-kecilan di Kota Kasablanca (Kokas). Ada Judith yang jadi Jurnalis Kompas, Mike yang jadi Java Developer, Oji yang jadi Business Analyst, Gue yang jadi Customer Analyst, ada Fandy dan Kartika sebagai Fresh Graduate (currently looking for Jobs), dan Ferdy yang masih semangat lanjut S2 (currently applied scholarship to German). Okeh, aku ga akan nge-bahas reunian kami. Nah jadi waktu pulang dan naik gojek, gue sempat liat ini jembatan, sampailah ku tanya ke Kang Gojek

"Pak, belakangan ini motor gaboleh lewat Jembatan ini yah?" Tanya gue yang kudet
"Oh, bukan mas, ini mah sejak awal memang ga dibolehin juga motor lewat mah. Paling yang lewat itu kalo bukan desakan penumpang, yah orang yang buru-buru. Kalau saya diminta juga ga mau lewat situ" Jawab si bapak
"Loh, kenapa pak?" Tanya gue lagi.
"Serem den, jembatannya memang tinggi banget, apalagi anginnya kencang. Jembatan itu memang ga cocok buat pengendara motor. Udah ada 3 atau 4 kecelakaan loh den kalo gasalah, beberapa sampe memakan korban Jiwa" Imbuh si bapak
"Wah seriusan pak? Hmmmmm, baiklah"
Kemudian Hening.

Nah, lagi-lagi aku mulai berfikir. Untuk wilayah perkotaan, harusnya wind-shear tidak terlalu besar, Belum lagi gaya gesek permukaan yang tinggi, angin di perkotaan itu lemah, mangkanya jarang dikaji untuk Energi Angin. Aku pun mulai mencari benang merah, berbekal pengetahuanku, aku lihat wilayah sekitar Jalan Kasablanca dan Dr. Satrio ini. Diawal memang ga aneh rasanya, tapi aku baru sadar, di daerah Jalan Dr Satrio sebelum dan sesudah terowongan Casablanca, banyak gedung-gedung tinggi yang cukup rapat. Hipotesisku, adanya gedung-gedung ini bisa meningkatkan kecepatan angin.

Sepengalamanku, dan coba deh kalian perhatiin dan rasakan, pernah ga waktu kalian main-main ke Apartemen atau gedung yang ada ruangan terbuka, namun diapit 2 gedung. Kalian pasti ngerasain kalo angin di sekitar ruang terbuka itu cukup kencang. Ini persis waktu aku ngerasain jalan di sekitar apartemen bunda w "Casablanca East Resident" di Jakarta Timur, itu anginnya cukup kencang dan feeling-ku, kecepatan rata-ratanya diatas 4 lah dan cukup konstan (Need more research tho). Bahkan dari sini w sempat berfikir gimana kalo di tiap Apartemen begini, dipasangi turbin angin, kayaknya energi yang dihasilkan cukup banyak deh (#Random).

Ilustrasi ruang terbuka diapit 2 gedung
Baiklah, skip. Kembali ke topik awal, gedung-gedung ini bisa jadi faktor kenapa angin lebih kencang.

Bermodal Google, akupun mencari materi terkait "Wind between two Buildings Faster" atau kalo dibahasa Indonesiakan "Angin diantara 2 gedung lebih cepat". Percayalah, untuk materi Meteorologi, akan lebih kredibel dan banyak hasil pencahariannya kalo pake Bahasa Inggris, jadi harus terbiasa juga. Nah, aku nemu materi menarik nih.

Dari [3], massa udara saat melewati 2 bangunan menjadi dikompres/ditekan secara paksa sehingga kecepatan angin-nya bertambah menjadi beberapa kali lipat dibandingkan kecepatan angin yang sebenarnya. Belum lagi karena perbedaan kecepatan ini, kemungkinan turbulensi terjadi setelah angin melewati gedung pun lebih tinggi, yang tentunya bisa membuat golakan di sekitar daerah dan pastinya dapat membahayakan keseimbangan pengendara motor.

Ilustrasi Angin diantara 2 Gedung [3]
Masih berdasarkan [4], kecepatan angin akan kembali normal jika jarak gedung dengan angin sekitar 4 - 7 kali lebar jarak kedua gedung. Let's say jarak antar gedung 20 meter, jarak jembatan sebaiknya minimal 80 meter dari kedua gedung tersebut loh! Nah, dengan kepadatan kota Jakarta yang seperti ini, akan mustahil untuk membangun JLNT mengikuti konsep ini. Belum lagi, JLNT ini telah dibangun, sebaiknya pengendara Motor hendaklah mematuhi aturan, karena ini menyangkut keselamatan anda dan keluarga! Ingat loh keluarga anda menunggu di rumah!

Skala Beaufort (m/s) [4]
Nah, ada beberapa hal yang perlu kalian pertimbangkan. Anggap kecepatan angin sebenarnya tuh 5 m/s (yang harusnya sepoy-sepoy), setelah melewati gedung-gedung itu, kecepatannya jadi 10 m/s (jauh lebih kencang). Sekarang kita tambah dikit deh jadi 6 m/s, maka kecepatan angin yang kalian peroleh itu bisa jadi 12 m/s loh (kalau dalam skala Beaufort [4], itu masuk kategori angin kencang guys]. Lantas, gimana kalo ada Badai yang bawa angin 10 m/s. Itu sama aja kalian bakal dihempas angin 20 m/s dari samping (yang udah masuk kategori Gale atau angin yang sangat kencang dan secara tiba-tiba). Turbulen-nya pasti luar biasa kuat karena kalian juga mengendarai motor dari arah yang berbeda (kurang lebih 90 derajat) dari arah datangnya angin. Belum lagi dengan kecepatan yang berbeda pula, semakin kencang kalian berkendara, semakin tinggi turbulensi/golakan akan terjadi. Nah, Turbulensi ini akan membuat kalian sangat sulit menyeimbangkan motor loh! Itu matematika sederhananya.

Ilustrasi Skala Beaufort dengan Gambar [5]
Nah, jadi gimana? Masih mau mempertaruhkan nyawa demi memotong jalan 10 - 15 Menit? You were paid for work not for death, Be Safe!

Sumber:


11 comments:

Tidakkah kau berfikir? (Sebuah Puisi Kontemplasi)

23:11 rafi 0 Comments


Hai adik-adikku
Tidakkah kau berfikir?
Ibumu sudah tiada
Ayahmu sudah tua
Sudah tiba saatnya kita
Yang menjaga mereka

Hai adik-adikku
Tidakkah kau berfikir?
Dirimu telah dewasa
Seorang lelaki, bukan lagi tanggung jawab Ayah
Seorang lelaki, harus bisa mengemban amanah
Ambil beban ayahmu,
Sedikit saja bisa meringankan dia
Kalau belum kuat, paling tidak angkat beban dirimu sendiri
Itu selemah-lemahnya masalah

Hai adik-adikku
Tidakkah kau berfikir?
Ayah sudah sangat tua
Butuh kamu
Butuh aku
Butuh kita
Kita yang paling dipercaya
Kita yang paling diharapkan
Kita yang paling diperlukan
Kalau bukan kita, siapa lagi?

Adikku
Aku tidak memintamu menjadi diriku
Abangmu belum menjadi siapa-siapa kok
Adikku
Cobalah untuk berfikir
Apa yang kau mau
Apa yang kau harap
Apa tujuan hidupmu
Pesanku hanya satu
Apapun cita-citamu, taruh Ayahmu diantara itu
Dia yang selalu menaruh harapan
Dia yang selalu memikirkan
Dia yang selalu mencintai
Dia bukan pendendam
Dia bukan pembenci
Dia bukan pembatas diri
Lihatlah, dia cuman ingin memastikan
Anaknya punya masa depan
Se-simpel itu

Adikku
Tidakkah kau berfikir?

--

Ditulis dalam keadaan bingung

Puisi untuk Adik

0 comments:

Tentang Rasa

21:06 rafi 2 Comments


Tentang merelakan dia
Yang katanya spesial
Yang katanya tidak tergantikan
Yang katanya dicintai
Yang katanya disayangi
Bukankah itu kalimat pasif?

Aku juga mencintai
Aku juga menyayangi
Aku juga mengasihi
Sering kudengarkan garis hidupmu
Sering kuberikan apa yang kutahu
Sering kupikirkan cara mengatasi sesalmu
Bukankah itu kalimat aktif?

Kadang aku heran
Kau sering merasa sedih
"Tidak ada yang peduli" ungkapmu
Namun
Tak pernahkah kau sadar
Kalau ada yang perhatian
Kalau ada yang memikirkan
Ada yang peduli
Ada yang sayang
Hanya saja ia tak diperhatikan

Orang ini bukannya tak mau mengatakan
Cuman takut kehilangan
"Apa gunanya ia tahu, tapi ia menjauh"
Begitu pungkasnya
Tentang cinta dan jodoh
Ia tak mau memusingkan
Ia sudah percaya kehendak Tuhan
Biarlah cinta ini dalam diam

--

Sebuah puisi yang ditulis dalam kepenatan

Puisi Tentang Rasa


2 comments:

Kenapa memilih kuliah di Meteorologi ITB? (Part-3)

22:18 rafi 16 Comments



Meteorologi ITB Tingkat 4


Halo gaes! Nah, buat kalian yang baru mampir dan belum baca part I dan II, bisa klik disini untuk part 1 dan disini untuk part 2

Sampailah di tingkat 4, semester 7 dan 8. Katanya beban perkuliahan akan sangat berkurang, dan cenderung mahasiswa bisa menikmati masa-masa mudanya.

Namun,
Faktanya: Masih ada praktikum yang bikin mumet, dengan beban mata kuliah hampir semuanya tubes, plus, semua tugas dibebankan berkelompok ataupun 1 kelas
Masalahnya: Udah uzur, udah tingkat 4, udah telat mau pindah kemana-kemana, dan udah bukan waktunya menangisi jurusan ini. Move on
Solusinya: Tetap lanjutkan kuliah dengan memberi waktu, pikiran, dan tempat yang terbaik. Simple. Move on, get over it, let's do some shit.

Iya, tingkat 4 ini bukan lagi waktu untuk merenungi dan menangisi masa depan. Karena masa depan bukan untuk ditangisi juga. Tugasmu sederhana, bayangkan masa depanmu seperti apa, serahkan pada usaha di masa sekarang. Apa yang kau tanam, itu yang kau tuai. Hasil tidak akan mengkhianati kerja keras.

Tingkat 4, waktu yang tepat untuk mengaplikasikan semuanya. Apa yang sudah dipelajari, jadilah asisten praktikum Model I dan Andat II. Tugas kami, menurunkan ilmu yang kami dapat, menambah segala kekurangan yang ada, tidak mengulangi kesalahan asisten sebelumnya. Selain itu, tingkat 4 ini adalah waktu yang tepat, untuk ikut proyekan dosen. Karena di semester 8 kelak, ketika yang kalian lakukan hanya menyusun TA, 24 Jam akan terasa sangat panjang.

Btw, seperti biasa, akan kujelaskan beberapa mata kuliah yang aku ambil di Tingkat 4 ya

Semester 7 di Meteorologi ITB


1. Meteorologi Sumber Daya Air (MSDA)
2. Meteorologi Skala Meso (Meso)
3. Meteorologi Pencemaran Udara (Pencemud) - Ada praktikum
4. Kolokium Meteorologi (Kolo)
5. Meteorologi Tropis (Metrop)
6. Meteorologi Lapisan Batas (Metlapbas) - Ada praktikum
7. Meteorologi Sinoptik dan Analisis Cuaca (Metsin) - Ada praktikum
8. Pemodelan Hidrometeorologi (Model Hidro) - Ada praktikum
Seperti biasa, yang berwarna merah itu mata kuliah wajib, sedangkan untuk Kolokium itu terkait persiapan proposal Tugas Akhir. Tak main-main, jumlah praktikum di semester 7 ini juga ada 4 haha. Untunglah karena udah ngelewati semester 6 yang superb, semester 7 walaupun lebih susah sebenarnya, kami bisa beradaptasi dengan seksama. Yoi, ga ada lagi acara nangis-nangis-an, ga ada lagi cerita kalau si A sebagai anggota kelompok ga mau bantu bla bla bla. Semua udah dewasa, yang bantu namanya ditulis, yang ga bantu silahkan saja, ga ada paksaan, nama ga akan ditulis. Simple.

Tentang Meteorologi Sumber Daya Air


MSDA itu yah, informatif pisan euy. Ini tuh ngebuka wawasan banget gimana lulusan Meteorologi bisa membantu dalam perencanaan apapun yang perlu manajemen sumber daya Air. Project gue dulu bikin report terkait "Lebak Water Resource Analysis" atau "Analisis Sumber Daya Air Lebak". Kita tuh dituntun kalo misalnya ada proyek terkait, analisisnya tuh mulai dari A sampai Z, dari Cuaca hingga Iklim, bahkan bisa pake skema proyeksi perubahan iklim -yang jenisnya ada beberapa jenis-. Terus kita proyeksikan bagaimana curah hujan hingga keterkaitan dengan Sumber Daya Airnya. Manfaatnya? Paling simpel untuk perencanaan penyaluran air bersih, lebih lanjut lagi, bisa dipakai untuk perencanaan pembangunan di Lebak, hingga analisis kebencanaan dan kerentanan. Banyak yang bisa digali lah.

Tentang Meteorologi Skala Meso


Terkait Meso ya ..... Hmmmm, karena peminatnya sendiri ga begitu banyak, mostly isinya anak-anak yang mengarah ke ilmuan banget. Yang pathnya jadi dosen dan sebagainya sih. Yang dipelajari juga cukup berat, karena kita diskusi terkait fenomena Meteorologi Skala Meso di tropis yang mungkin ada puluhan bentuknya. Dari single cell thunderstorm, hingga Mesoscale Convective System (MCS). Kita ga ada praktikum, kuliahnya fix wawasan terkait perkembangan keilmuan Meso di dunia, mostly dibahas di Jepang juga soalnya orang jepang senang banget buat penelitian Meso di wilayah Tropis khususnya Indonesia. Karena se-kompleks ini, faktor pembentuk suatu fenomena bisa banyak, dari lokal, nasional, hingga Internasional. Hmmmm, you will definitely love learning this.


Tentang Meteorologi Pencemaran Udara


"Pencemud bikin Imut" - Rafi
 Pencemud ini gampang-gampang susah lah. Praktikumnya juga ga sulit karena tools dan script semua udah disediakan :") Gimana berdasarkan pengambilan datanya sajo. Terus harus siap-siap juga setiap pernyataan Ibu Atika ntar sebelum ujian, jangan lupa untuk direkam haha. Nanti juga kalian tahu. Tapi overall gue menikmati belajar Pencemud lah, matkul ini penting untuk kalian yang mau KP di Oil and Gas company, soalnya lo bisa propose analisis pencemud di site onshore, off-shore, ataupun Geothermal juga bisa. Ambil mata kuliah ini juga sebaiknya bersamaan atau sesudah Metlapbas, karena sejujurnya mereka tidak bisa dipisahkan. Kenapa? Itu lain lagi bahasannya. Remind me later ya!

Kolo ..... tak ada yang spesial, karena pure ngebahas teknis pengerjaan TA gitu-gitu sih :") Gue tak mau mengotori pikiran kalian dengan TA, ntar aja bakal tau sendiri, koks *kiss


Baiklah, masuk ke mata kuliah wajib ya *Deep breath*


via GIPHY

Tentang Meteorologi Tropis


Sesuai dengan namanya, Meteorologi Tropis (Metrop) lebih ngebahas fenomena-fenomena Tropis yang ada di negara Tropis, tidak peduli skalanya apa, selagi itu masih di wilayah tropis, pasti akan didiskusikan. Metode kuliah di matkul ini terbilang cukup unik. Setiap minggu, pak Joko Wiratmo akan memberikan suatu topik yang akan didiskusikan oleh masing-masing kelompok, dan tiap kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi mereka. Contohnya gini, misal kita diskusi terkait Monsun atau Muson, nah monsun sendiri tuh ga cuman ada di Indonesia aja akan, ada juga di India, di bagian Peru, Aussie, Asia, dsb. Nah tiap kelompok akan membahas secara fisis monsun di daerah-daerah ini. Karena letak geografisnya yang berbeda, efek dan fisisnya juga pasti berbeda. Kenapa? Haft, silahkan cari bahannya di Paper dan Google yaps hahaha.

Tentang Meteorologi Lapisan Batas (Metlapbas)


"Bang ini teh apa ya? Kok serem" tanya pemuda kepada abangnya
 Tenang, ini tidak serumit namanya kok. Dalam Meteorologi, kita mengenal istilah boundary layer atau lapisan batas. Lapisan ini tebalnya paling ga sampe 3 km, tapi literally mengatur bagaimana cuaca diatas sana. Iya, sepenting itu loh lapisan ini. Di lapisan ini, terjadi begitu kompleks interaksi antara darat, laut, udara, bahkan dengan kehidupan manusia dan tumbuhan itu sendiri. Kalau di luar negeri, biasanya ada kelompok keahlian khusus untuk membahas interaksi yang terjadi di Boundary Layer ini, bahkan setiap tahunnya ada konfrensi Internasional untuk menunjang para ilmuan Boundary Layer ini loh :p Haft, 1 postingan ini tidak akan kupakai untuk membahas Metlapbas ya. Intinya gini, kita ada semacam praktikum ga official, baik itu pengamatan, hingga pengolahan data dengan berbagai metode dengan Matlab ataupun tools analisis lainnya. Di awal kita akan ditanya, apakah kelas mau ada UTS dan UAS atau tidak. Kalau tidak, outputnya adalah ..... Jeng-jeng Tugas Besar 1 kelas. Dulu kami diminta untuk buat Wind Tunnel, terus masing-masing kelompok diminta untuk presentasi ke mas Jun di akhir ...... Jangan tanya perasaan gue gimana, itung-itung latihan presentasi TA lah haha. *Surprised in Spanish*


via GIPHY

Oh iya ..... Karena dosen Metlapbas kami dulu mas Jun, which is salah satu dosen favorit gue sewaktu diajarkan Metdin dan Metnum :") Gue sangat menikmati kelas ini loh! Haha

Tentang Meteorologi Sinoptik dan Analisis Cuaca


Nah, kalo yang ini ..... jangan ditanya haha. Karena Metsin itu salah satu yang paling ribet, tapi worth waktu dan pikiran lo haha. Metsin ini kerjaannya penting bgt loh, apalagi untuk Meteorologi Penerbangan. Ngolah datanya tuh gabisa dari data 1 stasiun aja, tapi literally data puluhan stasiun, diolah sedemikian rupa, untuk mendapatkan analisis sinoptik 1 Indonesia. Nah karena datanya yang super banyak dan capek ngumpulinnya, kerjaan ini jadinya kerjaan 1 kelas gitu hahaha. Yah begitulah :")))) Tenang aja kalo masalah nilai mah, aman lah kalo ngerjainnya bener (you don't say banget)

Tentang Pemodelan Hidrometeorologi


Pffftt, last but not least nih. Pemodelan Hidrometeotologi lanjutan Hidromet semester 6. Kalo yg di semester 6 kami belajar secara teori, yang ini benar-benar praktek. Pake tools pemodelan yang ada kayak WMS, dan belajar cara buat DAS serta mapping lainnya pake ArcGIS. Tools ini akan sangat berguna, bagi lulusan Mete yang ingin kerja di dunia Pertambangan ataupun perencanaan kota, karena bisa dipake untuk pemodelan perbaikan atau penambahan infrastruktur, dampak yang terjadi akan seperti apa. Jangan tanya teknisnya sama gue, super lupa! Tanya sama bos Edi langsung atau Ugi, anak bimbingan bos sejati hohoho. 


via GIPHY

Jadi kesimpulannya apa bang?

Dari yang aku rasakan, di tingkat akhir ini, cikal bakal kalian udah kebentuk banget lah. Akan terlihat mana yang bakal jadi ilmuan, ataupun ahli Hidromet, engineering minded, pertanian, bisnis, dsb. Di tahun-tahun ini, polanya udah sangat terlihat dan mostly udah pada enjoy (atau pasrah?) dalam menjalani kehidupan berikutnya.

"Kalau kau dulu kemana bang?"
Gamaksud untuk sombong, ku sudah sangat dicukupkan untuk lanjut ke bagian ilmuan deh. Sempat ingin lanjut S2 dan S3, namun ternyata hati berkata lain. Diriku fokus ke Data dan Business Analyst yang ternyata kerjaannya ga jauh-jauh amat lah dari yang gue pelajarin. Hanya beda input dan output datanya saja. Both unique in their own ways, both complex in their unique cases. Gue gabisa bilang Mete lebih kompleks dari Customer, karena ..... siapa sih yang tahu hatinya customer, ada puluhan faktor kan yang membuat customer jadi beli atau ga, ada puluhan faktor kan yang membuat Hujan turun atau ga. Lantas, apa yang perlu seorang Meteorologist dan Business Analyst lakukan? Iya, kami dekati dengan data. Simple, kalo ada gap dan error mah itu hal biasa, Hoho 


16 comments:

Melihat postingan viral dalam Bahasa Inggris, Netizen: Kenapa harus berbahasa asing sih?

21:12 rafi 8 Comments


Beberapa Bahasa Asing

Beberapa hari yang lalu, ada satu postingan viral terkait tweet seseorang. Tweet ini mengumumkan agar pengguna gojek atau ojek online lainnya serta driver agar berhati-hati karena adanya modus tindak kriminal. Jadi ceritanya, doi lagi nongkrong di depan rumah, terus ada driver gojek yang diminta pemesan ngecek rumah orang tersebut, sampai-sampai dia tahu dimana lokasi bel rumah yang katanya agak tersembunyi. Nah usut punya usut, si driver dan pemilik rumah coba ikutin kemauan ini pemesan, hingga diakhir, ada pertanyaan yg terlalu obvious "Di rumah sedang kosong tidak?". Sontak driver dan pemilik rumah langsung cancel itu pesanan sih. Dan berharap supaya semuanya berhati-hati terhadap modus gini, apalagi udah mau dekat lebaran.
.
Menariknya, semua informasi ini ditulis dalam bahasa Inggris. Status viral tersebut pun mendapati banyak respon. Ada yang positif ada yang negatif. Tapi, regardless the topic, para netizen malah bicarain tentang Bahasa. Sumpah ini bikin ngakak sih. Banyak yang mengecam kenapa sih untuk informasi yang ditargetkan untuk orang Indonesia, harus diberitahukan pake Bahasa Inggris (?)

Well, sini aku kasih tahu alasannya. Kira-kira gini:

1. Untuk orang-orang seperti gue dan kebanyakan circle yang gue kenal. Kami telah menyadari bahwa berbahasa Inggris itu penting, baik dalam karir, ataupun sekedar senang-senang. Lantas, sebagai orang yang bahasa ibunya bukan Bahasa Inggris, kami pun mempraktekannya sehari-hari. Baik dalam menulis, hingga berbicara dengan teman-teman dekat kami. Contoh: Gue dan temen sekamar gue sering bercerita dalam bahasa Inggris randomly atau dengan sengaja. Atau, gue sering curhat voice note dengan sahabat gue via line pake Bahasa Inggris. Iya, sepenting itu buat nge-biasain berbahasa
2. Gue to the point aja ya, ternyata menulis paper dalam bahasa Inggris itu susahnya minta ampun, sangat berbeda dengan bahasa tulisan gue di-blog. Lantas, untuk menjelaskan berbagai fenomena keilmuan, gue membiasakan diri untuk menulis pake Bahasa Inggris dan lebih ilmiah. Sekali lagi, ala bisa karena biasa. Sesimpel itu, agak sulit memang, karena targetting gue harus tembus makalah Internasional untuk TA gue misalkan. Iya, se-ambis itu.
3. Lingkaran pertemanan gue, alhamdulillah, udah cukup Go International. Dibekali oleh pengalaman International Conference di beberapa negara, lingkaran pertemanan pun bertambah. Nah, karena gue sering sharing ide dan pengalaman gue terhadap suatu hal, gue ga pingin temen-temen gue ini ga ngerti sebenarnya fokus dan concern gue sebenarnya apa. Yaps, to assure they understood what I thought, ya mau ga mau harus pake Bahasa Inggris. Dan lagi-lagi, semakin sering kalian mengutarakan ide lewat bahasa asing, semakin mahir pula kalian dalam menyampaikan pendapat dan ide tersebut di lain waktu. 
Listnya bisa terus bertambah. The point is, sebelum teman-teman judge seseorang kenapa harus berbahasa Inggris padahal targetnya orang-orang Indonesia, iya, bisa jadi mereka punya alasan yang sama dengan gue, atau lebih banyak lagi. Satu point tambahan dariku, Bahasa yang dapat menjadi jembatan antar budaya dalam berkomunikasi, menjadi penting untuk menambah pengetahuanku. Misalnya dalam ilmu Meteorologi, sumber kredibel seperti paper dan artikel jumlahnya masih sangat terbatas. Cara untuk meningkatkan opportunity-nya adalah, dengan menggunakan search query dalam bahasa Inggris. Belum lagi dari segi konten berita, dan pengetahuan lainnya, sumber-sumber kredibel juga sangat terbatas dalam Bahasa. Perlu bukti? Coba cek saja lewat google, mostly search query orang Indonesia tuh seperti apa. Haft, memprihatinkan!

So gaes, tetap semangat yah dalam mempelajari Bahasa Asing, kalau ga tahu artinya, simple, udah ada google translate. Jadikan itu sebagai alat bantu awal, selanjutnya? Belajar lagi dong! Kalian ga pengen apa, ngerti orang asing lagi ngomongin apa ..... Kalau gue sih pengen :p

"1 Bahasa akan menetapkanmu dalam suatu Koridor Kehidupan, 2 Bahasa akan membuka setiap pintu dalam perjalananmu" - Frank Smith

"Keterbatasan Bahasa berarti keterbatasan duniaku" - Ludwig Wittgenstein

Best Regards,
Muhammad Rafi Al-Hariri Nasution
Native Speaker Bahasa, C1 English, B1 Deutsch, B1 Dutch, Beginner French

8 comments: