Melihat postingan viral dalam Bahasa Inggris, Netizen: Kenapa harus berbahasa asing sih?

21:12 rafi 8 Comments


Beberapa Bahasa Asing

Beberapa hari yang lalu, ada satu postingan viral terkait tweet seseorang. Tweet ini mengumumkan agar pengguna gojek atau ojek online lainnya serta driver agar berhati-hati karena adanya modus tindak kriminal. Jadi ceritanya, doi lagi nongkrong di depan rumah, terus ada driver gojek yang diminta pemesan ngecek rumah orang tersebut, sampai-sampai dia tahu dimana lokasi bel rumah yang katanya agak tersembunyi. Nah usut punya usut, si driver dan pemilik rumah coba ikutin kemauan ini pemesan, hingga diakhir, ada pertanyaan yg terlalu obvious "Di rumah sedang kosong tidak?". Sontak driver dan pemilik rumah langsung cancel itu pesanan sih. Dan berharap supaya semuanya berhati-hati terhadap modus gini, apalagi udah mau dekat lebaran.
.
Menariknya, semua informasi ini ditulis dalam bahasa Inggris. Status viral tersebut pun mendapati banyak respon. Ada yang positif ada yang negatif. Tapi, regardless the topic, para netizen malah bicarain tentang Bahasa. Sumpah ini bikin ngakak sih. Banyak yang mengecam kenapa sih untuk informasi yang ditargetkan untuk orang Indonesia, harus diberitahukan pake Bahasa Inggris (?)

Well, sini aku kasih tahu alasannya. Kira-kira gini:

1. Untuk orang-orang seperti gue dan kebanyakan circle yang gue kenal. Kami telah menyadari bahwa berbahasa Inggris itu penting, baik dalam karir, ataupun sekedar senang-senang. Lantas, sebagai orang yang bahasa ibunya bukan Bahasa Inggris, kami pun mempraktekannya sehari-hari. Baik dalam menulis, hingga berbicara dengan teman-teman dekat kami. Contoh: Gue dan temen sekamar gue sering bercerita dalam bahasa Inggris randomly atau dengan sengaja. Atau, gue sering curhat voice note dengan sahabat gue via line pake Bahasa Inggris. Iya, sepenting itu buat nge-biasain berbahasa
2. Gue to the point aja ya, ternyata menulis paper dalam bahasa Inggris itu susahnya minta ampun, sangat berbeda dengan bahasa tulisan gue di-blog. Lantas, untuk menjelaskan berbagai fenomena keilmuan, gue membiasakan diri untuk menulis pake Bahasa Inggris dan lebih ilmiah. Sekali lagi, ala bisa karena biasa. Sesimpel itu, agak sulit memang, karena targetting gue harus tembus makalah Internasional untuk TA gue misalkan. Iya, se-ambis itu.
3. Lingkaran pertemanan gue, alhamdulillah, udah cukup Go International. Dibekali oleh pengalaman International Conference di beberapa negara, lingkaran pertemanan pun bertambah. Nah, karena gue sering sharing ide dan pengalaman gue terhadap suatu hal, gue ga pingin temen-temen gue ini ga ngerti sebenarnya fokus dan concern gue sebenarnya apa. Yaps, to assure they understood what I thought, ya mau ga mau harus pake Bahasa Inggris. Dan lagi-lagi, semakin sering kalian mengutarakan ide lewat bahasa asing, semakin mahir pula kalian dalam menyampaikan pendapat dan ide tersebut di lain waktu. 
Listnya bisa terus bertambah. The point is, sebelum teman-teman judge seseorang kenapa harus berbahasa Inggris padahal targetnya orang-orang Indonesia, iya, bisa jadi mereka punya alasan yang sama dengan gue, atau lebih banyak lagi. Satu point tambahan dariku, Bahasa yang dapat menjadi jembatan antar budaya dalam berkomunikasi, menjadi penting untuk menambah pengetahuanku. Misalnya dalam ilmu Meteorologi, sumber kredibel seperti paper dan artikel jumlahnya masih sangat terbatas. Cara untuk meningkatkan opportunity-nya adalah, dengan menggunakan search query dalam bahasa Inggris. Belum lagi dari segi konten berita, dan pengetahuan lainnya, sumber-sumber kredibel juga sangat terbatas dalam Bahasa. Perlu bukti? Coba cek saja lewat google, mostly search query orang Indonesia tuh seperti apa. Haft, memprihatinkan!

So gaes, tetap semangat yah dalam mempelajari Bahasa Asing, kalau ga tahu artinya, simple, udah ada google translate. Jadikan itu sebagai alat bantu awal, selanjutnya? Belajar lagi dong! Kalian ga pengen apa, ngerti orang asing lagi ngomongin apa ..... Kalau gue sih pengen :p

"1 Bahasa akan menetapkanmu dalam suatu Koridor Kehidupan, 2 Bahasa akan membuka setiap pintu dalam perjalananmu" - Frank Smith

"Keterbatasan Bahasa berarti keterbatasan duniaku" - Ludwig Wittgenstein

Best Regards,
Muhammad Rafi Al-Hariri Nasution
Native Speaker Bahasa, C1 English, B1 Deutsch, B1 Dutch, Beginner French

You Might Also Like

8 comments:

  1. Couldn't be agree more with you bang! Salah satu cara paling efektif adalah learning by doing, which is, rajin2 untuk menulis dalam bahasa asing!

    Btw, itu lo bisa berapa bahasa kok keren :") Belajar dimana bang?!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you sista udah mampir ..... Yaps, got my point kan yah. Gue belajar simply lewat Duolingo sih :") Best apps to learn languages woy!

      Delete
  2. Thanks for sharing this raf, I am encouraged to learn more language beside English though. You're so cool for speaking like 5 languages? WOW!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha yassss, it's really interesting to learn more languages because ..... Sometimes you may find similar words that have similar meaning with Bahasa, which is "OMG Baru tau lah kata ini turunan dari ini .....", Luar biasa membantu sih dalam belajar budaya

      Delete
  3. Judulnya tumben Line Today bgt ka :") Ngakak. Keknya pernah liat postingannya dimana gitu, tapi memang orang Indo salah fokus njir, postingannya tentang apa, yang dikomentari tentang apa. Kalo ga ngerti yah pake effort dikit kek, ketik itu tweet di Google Translate kek, mager banget jadi orang. Dasar Millennials mainstream haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue kesel bgt soalnya, mangkanya mau dibuat ala2 Line Today aja deh haha.

      NAH! Ya ampun ini iye banget, ada the power of Google gitu loh! Pingin disuapin banget sampe harus ditranslate-in :") Anak muda! gelarmu tuh Tech Savvy loh (seharusnya). Btw gue ga me-refer ke Millennials sih, menurut gue yang kemarin banyak komentar tuh generasi Z haha (1995 keatas), tapi yasudahlah, semoga menginspirasi sajo!

      Delete