Tidakkah kau berfikir? (Sebuah Puisi Kontemplasi)
Hai adik-adikku
Tidakkah kau berfikir?
Ibumu sudah tiada
Ayahmu sudah tua
Sudah tiba saatnya kita
Yang menjaga mereka
Hai adik-adikku
Tidakkah kau berfikir?
Dirimu telah dewasa
Seorang lelaki, bukan lagi tanggung jawab Ayah
Seorang lelaki, harus bisa mengemban amanah
Ambil beban ayahmu,
Sedikit saja bisa meringankan dia
Kalau belum kuat, paling tidak angkat beban dirimu sendiri
Itu selemah-lemahnya masalah
Hai adik-adikku
Tidakkah kau berfikir?
Ayah sudah sangat tua
Butuh kamu
Butuh aku
Butuh kita
Kita yang paling dipercaya
Kita yang paling diharapkan
Kita yang paling diperlukan
Kalau bukan kita, siapa lagi?
Adikku
Aku tidak memintamu menjadi diriku
Abangmu belum menjadi siapa-siapa kok
Adikku
Cobalah untuk berfikir
Apa yang kau mau
Apa yang kau harap
Apa tujuan hidupmu
Pesanku hanya satu
Apapun cita-citamu, taruh Ayahmu diantara itu
Dia yang selalu menaruh harapan
Dia yang selalu memikirkan
Dia yang selalu mencintai
Dia bukan pendendam
Dia bukan pembenci
Dia bukan pembatas diri
Lihatlah, dia cuman ingin memastikan
Anaknya punya masa depan
Se-simpel itu
Adikku
Tidakkah kau berfikir?
--
Ditulis dalam keadaan bingung
0 comments: