Kenapa Memilih Kuliah di Meteorologi ITB? (Part 2)

23:06 rafi 31 Comments


Hal-Hal yang akan dipelajari di Meteorologi ITB


Buat adik-adik yang masih bingung kenapa harus kuliah dan tetap stay di Meteorologi ITB, dan sebelumnya belum membaca artikel yang gue buat disini. Sebelumnya gue ingin tekankan, bahwa artikel ini bukan untuk promosi atau endorse jurusan ini, karena gue juga rugi dong ga dibayar sama sekali haha. Untuk traffic juga ngga sih, soalnya peminatnya juga dikit 😜😛😛 Tapi ini lebih ke testimoni sebagai alumni yang alhamdulillah cukup bersyukur pernah mengenyam pendidikan di jurusan dan kampus ini.

Kali ini gue akan cerita tentang Semester 5 dan Semester 6 yang -alhamdulillah- masih menjadi semester favorit gue karena too much drama baik dalam kehidupan pribadi, hingga di jurusan ini. Semester 5 dan 6 ibarat kata Klimaks dari suatu film drama, bertema Kuliah di Meteorologi ITB haha. Baiklah ini dia ......

Meteorologist Expectation
Meteorologist in a nutshell - Illustration

Semester 5 di Meteorologi ITB


FYI, sejak semester 4, gue terbiasa ngambil 24 SKS, dengan harapan lulus 3.5 tahun atau minimal 4 tahun (padahal ga jamin juga dan kebukti lulus 4.5 tahun), serta sayang aja gitu, 20 SKS dirasa kurang greget (ga niat sombong) dan dirasa sangat Gabut. Oke, di semester ini, gue sudah menentukan jalan apa yang akan gue ambil ke depan. Dari 3 Kelompok keahlian yang ada baik itu Sains Atmosfer, Meteorologi Lingkungan, dan Meteorologi Engineering atau terapan, gue menentukan kalo gue akan ambil 2 KK sekaligus, yaitu Sains Atmosfer dan Meteorologi Lingkungan. Kenapa?

Gue sangat suka mempelajari Meteorologi Dinamik (yang isinya turunan-turunan numerik dan rumus-rumus beserta cacing-cacing dan difrensiasi fenomena Meteorologi) yang berguna untuk menjelaskan Fisis Meteorologi numerically. Gue sangat menikmati otak gue diputar-putar untuk menurunkan dan membuktikan rumus-rumus itu, dengan bantuan google, bekal Fisika Matematika (Fismat), dan logic gue.
Baiklah, menjadi peramal/prediksi cuaca sepertinya sangat menarik. Dibekali pengetahuan bahwa challenge meramal cuaca di Indonesia itu luar biasa besar. Kenapa? Yah liat aja secara letak geografis gimana. Diapit 2 benua dan 2 Samudera is not a things loh! Itu artinya, lo harus siap buat meramal kompleksnya cuaca di Indonesia yang theoretically punya 2 sistem monsun, ditambah anomali-anomali gelombang secara zonal dan meridional ....... "Kak itu apa?" akan dengan senang hati ku jawab "Tenang dek, nanti bakal belajar kok 😕"
Tertarik untuk mempelajari Meteorologi Skala Meso nanti, setelah mengenal Prediksi Cuaca secara Numerik secara mendalam nanti. Apakah itu? Meteorologi yang mempelajari fenomena cuaca dalam skala Meso atau 20 - 2000 km lebih tepatnya.
Ingin mempelajari bahasa pemrograman dan tools lain dalam analisis cuaca dan Iklim
Menghindari ilmu elektronika yang sudah tidak disukai dan merasa tidak klik dengan ilmu itu sejak SMP. Iya, bahkan membuat rangkaian paralel dulu, gue tuh dibuatin sama bokap sangkin ga suka sama urusan begitu waktu SMP. Haha
Last but not least, kenapa Meteorologi Lingkungan? Sebagai KK sampingan, jikalau tugas akhir yang diambil akan dirasa sulit. Karena kabarnya, KK ini memiliki tingkat kesulitan TA yang paling mudah dan manusiawi, serta tidak terlalu memutar waktu*
 *Ups padahal ngga juga, TA Meteorologi Lingkungan dan Engineering, theoretically merupakan lanjutan Sains Atmosfer, demi menjelaskan masalah teknis dan lingkungan yang ada

Paket Minor (Kelompok Keahlian) Meteorologi ITB

Nah, karena sudah ditentukan, akhirnya gue ambil ini:
1. Energi Angin dan Matahari
2. Kebijakan Iklim
3. Agrometeorologi
4. Rekayasa Lingkungan
5. Analisis Data Cuaca dan Iklim 1
6. Sistem Informasi Meteorologi
7. Meteorologi Dinamik II
8. Metode Prediksi Cuaca Numerik I


Baiklah, Mata kuliah  berwarna merah adalah mata kuliah pilihan, gue memilih ini karena pure gue suka dan ingin mempelajari lebih lanjut. Yups, Energi Angin dan Matahari kan part dari renewable energy atau energi baru dan terbarukan tuh. Salah satu aset penting dalam penyediaan energi berkelanjutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh Energi berbahan bakar fosil dan batu bara. Maka dari itu Energi Angin dan Matahari sebagai salah satu sasaran mata kuliah pertama pilihan gue.

Kunjungan Lapangan Mahasiswa Meteorologi ITB 2012
(Beberapa) Meteorologi ITB 2012 di Lentera Angin Nusantara, Ciheras

Kebijakan Iklim lain lagi, karena gue udah ngambil mata kuliah Perubahan Iklim semester lalu, yasudah gue ambil ini buat memahami bagaimana ide-ide brilliant di-implementasikan sebagai suatu kebijakan dalam lingkup lokal, regional, nasional, dan Internasional. Iya, mata kuliah ini ga pernah sepi peminat btw, dibatasi maksimal 200 orang saja. Isi kuliahnya juga ga itu-itu aja, kita diminta melakukan kampanye, atau mengundang pembicara kelas kakap yang sudah ahli dibidangnya, melihat kondisi lapangan terkait pengaruh perubahan iklim, dan masih banyak lagi. Love and enjoy it!

Nah, adapun rekayasa lingkungan, gue ambil karena disaranin kakak kelas sih buat at least dicoba ambil, karena pelajarannya terkait AMDAL dan IPAL yang mungkin bisa jadi bekal gue untuk belajar terkait HSE juga haha.

Baiklah, bagaimana dengan mata kuliah wajibnya ka? Oke, terkait Analisis Data Cuaca dan Iklim I, lo bakal belajar pengolahan data cuaca dan iklim dengan menggunakan tools yang ada, mostly excel dan matlab. Karena baru pertama kali pakai matlab saat itu, kita benar-benar diajari dari awal banget step by step dan hal-hal apa aja yang bisa dilakuin oleh matlab. Yups, setelah dikasih arahan, tugas yang dikasih juga agak disusahin, tapi jujur itu malah jadi challenge buat gue. Yups, basically Andat I so nthaps so anedh!

Nah untuk sistem informasi meteorologi (Simet) dan Metdin II, gue sendiri ga terlalu minat mendalami itu. Padahal harusnya menarik sih, cuman kadang faktor metode mengajar sangat mempengaruhi sist, so se-mainstream itu biasanya angkatan ga pada suka juga hahaha. Tapi teteup, belajar menjadi suatu tuntutan, basically, harus bisa belajar sendiri baik via google ataupun bertanya dengan kakak tingkat.

Last but not least, Metode Prediksi Cuaca Numerik I, salah satu favorit w karena apa-apa yang gue pelajari di Metdin, Metfis, dan Fismat, diaplikasikan lewat matkul ini. Tapi pake bahasa pemrograman Fortran. Karena ini baru awal banget, produk prediksi biasanya ngga berupa prediksi cuaca (curah hujan berapa mm, kecepatan angin berapa, dsb). Tapi lebih ke pendekatan apa aja sih yang dipake dalam prediksi cuaca. Contoh: Bagaimana output streamline jika digunakan pendekatan hidrostatik dan non-hidrostatik, finite difference dan spectral, barotropik dan baroklinik. "Kak itu apa?" lagi-lagi w akan jawab "Tenang, nanti kalian akan belajar kok. Nikmatin!"

Semester 6 di Meteorologi ITB


Mulai dari semester ini, please keep in mind, buang jauh-jauh rasa ego kalian terhadap diri sendiri, karena mulai dari sini, semua tugas kalian akan dikerjakan secara berkelompok. Bisa jadi dalam 1 kelas dibagi ke beberapa kelompok, atau mengerjakan tugas besar dalam 1 kelas besar (nilai agak sosialis, semua sama rata, kecuali kalian jujur siapa saja yang tidak ikut ambil peran dalam pengerjaan tugas!). Trust me, daripada sakit hati, it's ok for not writing your member's name, while you had done your best to approach them. 

Yaps, as far as I remember, yang gue pelajari saat di Semester 6 adalah: sabar, manajemen waktu, manajemen tim, desain powerpoint, presentasi, acceptance atau penerimaan. Iyah, yang lain adalah bonus hahahahhaha 😭😭😭

FYI, mata kuliah utama di semester 6 tuh ini:
1. Fismat IIB (Bagi yang rencana ngambil sains atmosfer)
2. Metode Prediksi Cuaca Numerik II (Model II)
3. Analisa Data Cuaca dan Iklim II (Andat II)
4. Meteorologi Satelit (Metsat)
5. Hidrometeorologi (Hidromet)
6. Manajemen Informasi Cuaca dan Iklim

Biru: Disertai praktikum

Yah, walaupun hanya 3 praktikum, tapi semester ini cukup hell jika lo dapat tim yang gabisa diandalkan a.k.a. Ilang-ilangan. Belum lagi fismat IIB yang isinya ambigu, MICI yang strict dengan peraturan kelasnya, ataupun Hidromet yang harusnya menarik, namun sayang tidak bisa dimengerti haha.

OK. Dalam keseharian belajar, sebenarnya ga akan terlalu berbeda dari semester-semester kemarin. Cuman yah, karena tugasnya harus kelompok, masing-masing anggota harus punya peran masing-masing. Kalau di Model II, masing-masing orang harus memegang parameter utama meteorologi (Temperatur, Tekanan, Angin, Kelembaban, dan Curah Hujan sebagai output utama yang diinginkan). Kita diminta mencari suatu fenomena ekstrim (di luar hujan es) baik itu berupa angin kencang ataupun hujan lebat yang menyebabkan banjir. Disini kita diminta pakai "What if" methods. Gimana kalau sebelum kejadian ekstrim itu, kita memprediksi cuaca. "Output apa yang akan didapat? Metode apa yang terbaik? Kenapa?" Yah, at least 3 pertanyaan ini harus dijawab sebagaimana mestinya.

Di Model II kita benar-benar mengaplikasikan segala ilmu baik dari fisis, dinamis, statistik, untuk menjawab hipotesis prediksinya baik atau tidak. Kerjaan gue saat ini, sebagai Customer Analyst, bisa direfer ke Business Analyst, most likely mirip banget sama matkul ini. Dalam pengelolaan data, jika ada suatu temuan, harus ditemukan jawabannya "Kenapa?". Menuju kesana bukanlah hal yang gampang, perlu beberapa kajian secara empiris jika diperlukan. 

Di Model II juga, setiap orang emang harus punya peran masing-masing, gue sendiri pake strategi "You guys, just need to do Data Preparation dan Interface", sisanya gue yang ngerjain baik dalam hal jalan cerita, analisis, tebakan fisis, sedangkan untuk pengkajian metode berdasarkan paper, gue serahkan ke beberapa orang buat bantu cari paper pendukung. Di 2 praktikum pertama gue nangis-nangis karena semua plan gue hancur, nelfon bokap 2 hari sekali buat curhat, tidur hanya 3 - 4 jam sehari, makan sempat ga teratur. Disini gue belajar bahwa "Things can go wrong, and no need to regret anything, what I need to do is evaluate, keep moving forward, fixed the fucked-up ones". Ada hal juga yang harus lo perhatikan, kalo setiap orang ga punya semangat yang sama kayak lo, ada yang semangat, ada yang ingin membantu, bahkan ada yang tidak peduli sama sekali.

Don't focus yourself with the fucked-up ones, it's going to take all of your energy. Just focus with what you got instead. Iyah, tim yang mau dan mencoba untuk peduli
Voila, di 4 praktikum selanjutnya, gue udah berhasil nangkep ritmenya, dan setiap minggunya, hasil kelompok kami makin baik hohohoho

Nah, di Andat II, di awal kalian sudah langsung diasumsikan mengerti detail matlab, which is, langsung pengaplikasian metode analisis ke real data yang udah ada! Nah, hal yang begini nih yang jadinya lumayan gereget haha. Mostly gue habiskan waktu untuk oprek fungsi-fungsi matlab dan scripting. Bagi gue yang udah mendedikasikan diri buat belajar lebih mah ga masalah, cuman kalo kalian ga suka dan merasa ga passion, jadinya ga bagus ih. Beban andat terasa lebih berat lagi karena harus membuat laporan + presentasi + scripting yang semuanya purely belajar dari google. Intinya? Jangan hilang harapan dan harus terbuka untuk selalu belajar.

Kalo gue pribadi yang memang mau fokus ke sains atmosfer, fokus ke 2 mata kuliah ini aja cukup, tapi, karena gue orangnya ngerasa ga begitu jenius dan siap untuk belajar apapun, semua harus diterima dengan lapang dada. Setiap materi akan gue coba catat, ngerti ga ngerti belakangan, karena pasti bakal dipelajari lagi menjelang ujian :") Hidrometeorologi apalagi, ini matkul aplikatif maksimal, dalam tatanan pembangunan infrastruktur, dalam dunia teknik sipil, pertambangan, perminyakan, mata kuliah ini bisa jadi alternatif lain untuk meyakinkan lo punya skill yang tepat. Kenapa? Karena biasanya di dunia itu, pasti diperlukan kajian secara hidrologi, hidrogeologi, dan hidrometeorologi. Diriku pribadi tertantang untuk mempelajari itu, tapi sayang ga bisa fokus ke semuanya. Ini tuh engineering banget hehe. Yasudah gue lakuin yg terbaik aja.

Last but not least, MICI bisa menjadi tempat pelarian dari penatnya tugas-tugas yang lain. Walaupun suasana kelas cukup mencekam karena pembawaan dosen yang serius, namun disini pikiran lo ga terlalu terbebani. Basically, gue menemukan tempat ini sebagai temporary escape dari tugas-tugas lainnya. Pelajarannya manajemen banget, tapi manajemen informasi cuaca dan iklim. Gimana menyederhanakan hasil pengelolaan data yang sebegitu rumitnya, bisa dikemas serapih dan sesimple mungkin, supaya masyarakat bisa memahami informasi tersebut. Simple kan? No not really, ada beberapa pendekatan yang perlu dilakukan, silahkan belajar ini nanti hohohoho.

Gimana? Udah merasa tercerahkan ga mau belajar apa disini? Atau malah terkesan menakutkan? Santai, ini ga semenakutkan itu, bahkan bisa jadi pembelajaran maksimal dan bakal kepake di dunia kerja kok. Gue se-grateful itu pernah masuk Meteorologi ITB, karena sangat membantu gue adaptasi di dunia kerja yg gue geluti saat ini. Iya, sebagai Customer/Business/Data Analyst. Satu pesan gue, mulai tentuin diri lo mau kemana. Lo harus percaya, kalo lo disini pasti ada alasannya, you're here for a reason. Apa itu? Dunno, just tried to find it yourself ya!

Pengumuman Mapres ITB 2015 - Finalis
Pengumuman Mapres ITB 2015 - Hanya sebagai perwakilan FITB hehe

Good luck dek! Do not hesitate to comment below, gue setiap hari cek blog gue kok, jadi in shaa Allah bakal gue jawab :)

Bonus: These people, somehow, helped me passed this extremely hard semester :") Thanks gengs drama!

Geng ghibah di ITB, drama as fuck
Geng Drama ITB

You Might Also Like

31 comments:

  1. Jadi kesimpulannya, kuliah di jurusan ini susah tidak kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di jurusan manapun, ga akan ada yang susah dek kalo mau belajar. Simple. Set your target, and just do it. Di Meteorologi ITB, selagi kamu ingin diajak berfikir, harusnya bisa lah logikanya. It's not that complex to see the physical substance of Meteorology

      Delete
  2. Thank you sharingnya raf! Sangat membuka mata gue nih terkait jurusan lo. Akreditasi Meteorologi ITB berapa yah btw? Thank you!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama siti :) Alhamdulillah akreditasi jurusan kami udah A, barusan 2016 lalu sih :3 Terus kaprodi w yang keren udah set target dong, 2019 buat akreditasi internasional. Doaken saja stakeholders kayak Alumni, Mahasiswa, dan jajaran staff bekerja dengan baik hohohoho

      Delete
  3. Thanks ka untuk inspirasinya :) Btw bagi tips jadi mapres dong ka! Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh w mah mapres lucky bastard coy, masih kerupuk rengginang dibanding yang lain. Coba sama yang lain coba :)) yang literally mapres nasional mungkin haha.

      Entar w coba tulis deh kalo sempet

      Delete
  4. Jadi, apa yang kau bisa pelajari dari shitty anggota kelompok bang? HAHA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Discuss -> Engage -> Discuss -> Leave

      Jangan terlalu membuang waktu orang yang bahkan ga peduli dan ga bisa bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Waktumu begitu berharga untuk ngerjain yang lain dan tanpa memusingkan ketidakmandiriannya.

      PS. Jangan tulis namanya, biar dia tahu siapa yang punya Bargaining position yang paling tinggi. HAHA

      Delete
  5. Alumni Meteorologi ITB ada yang kuliah di luar negeri ga ka? Aku pengen ke Jepang loh S2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak :") Tersebar di Eropa dan Asia, tapi mostly lanjut S2 atau S3 sih. Kemarin kak Nara juga lanjut ke Oxford, which is so damn cool! Ora et labora, semua akan Indah pada waktunya, tergantung lo nya aja mau kemana coy. Semangat dek!

      Delete
  6. alumni Meteorologi ITB ada yang kerja di BMKG gak kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada dong, tapi mungkin ga banyak ya haha. Ga tau kenapa alumni Mete ITB malah pada gamau ke BMKG wkwk. Alasan masing-masing individu sih beda-beda ya haha. Ada juga yang ke BPPT, LAPAN, KLHK, dkk kalo urusan kerjaan mah tergantung selera aja kadang

      Delete
  7. Kakak sekarang kerjanya dimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo dek ..... Gue saat ini kerja di Ecommerce bagian Customer Analytics :))

      Delete
  8. Kak mau tanya, dulu kakak pas ambil mete di snmptn nilai rata2nya berapa ya kak dr sem 1-5? Dan kakak asal sekolahnya mana? Terimakasih atas jawabannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Khusna,

      Hmmmmm, nilai apa nih? Gue ga terlalu inget sih soalnya nilai rapot gue kan di report gue di Medan.

      Cuman gue dari semester 1 - 5 peringkatnya naik terus. Dari yg awalnya 20 besar, ke 7, ke 5, ke 5, dan ke 5 (umum)

      Terus untuk nilai rasa-rasanya gue selalu diatas 80, matematika gue selalu diatas 90 sih kalo untuk Mafiki, dan gue udah targetin untuk ngga turun nilainya. Hehe. Tapi fisika gue jelek kok, pas-pas-an banget :))

      Gue asal dari Medan, SMA Swasta Harapan Mandiri. Kebetulan dulu belum pernah ada yang masuk ITB, dan gue salah satu yang pertama lulus. Hehe

      Thank you!

      Delete
  9. bang, menurut lo lebih susahan mafiki pas TPB atau pas udh masuk penjurusan mete nih?? alhamdulillahah gw keterima di mete nih hehe doain gw ya bang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Susah atau ngga sih relatif. Dulu awal awal w kan emang benci bet sama Fisika. Tapi yah mau gimana, mete dikabarkan bakal belajar fisika bgt. Jadinya TPB bener2 belajar gitu deh buat mencoba untuk mengerti. Dan ..... Ternyata ga terlalu sulit kan!

      Enakan TPB sih dimana-mana :( Soalnya kan kek ngulang pelajaran Fisika SMA doang hahahaha.

      Kalo di Mete yah lo ga pure belajar rumus2 itu, tapi juga aplikasinya. Nah, lo harus bisa tuh ntar connecting the dots kalo fenomena ini terjadi karena apa, dsb.

      Semangat! You're here for a reason. Pesan gue, jangan pernah mau jadi biasa-biasa aja ya :))))))

      Delete
  10. Hai kak aku mau tanya, apakah jurusan akuntansi bisa masuk ke jurusan meteorlogi ? Soalnya aku minat bgt. Smg di jawab kaka ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai. Kenapa tidak?

      Kamu SMK jurusan akuntansi maksudnya?

      Selagi kamu bisa mengikuti proses ujian SBMPTN dan tembus dengan passing grade nya mah kenapa ngga :)

      PS. Kalo lewat jalur tulis, ujiannya berarti jalur IPA ya.

      Waktu yg kamu punya sekarang sekitar 9 bulan. Cukup lah buat belajar Semuanya dengan serius. sila direncanakan!

      Delete
  11. Kak mau tanya nih, aku keterima di peminatan meteo itb, kak untuk rata rata alumninya banyak yang kerja kah? Apa ada yang kebingungan cari kerja, bukannya gimana ya, ortu sangat berharap cepet kerja😆?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, in the end, to get some jobs, you need not only your bachelor degree but skills as well. There are lots of variable need to be accounted. What kind of jobs do you want? Consultant? Miners? Forecaster? Scientist? Entrepreneur? You name it. Please keep in mind, you will grow on ITB. Embrace it, this is a good chance to explore yourself to the fullest, make mistakes without taking any serious impact hehehehehe

      Delete
  12. Thank's for your suggestion, i think i Will be study hard to make they so happy, and I will doing about you said. Now i know that, what impact my options it's my responsibility, thank's a lot

    ReplyDelete
  13. Ka jurusan meteorlogi ini termasuk favorit ga di itb? soalnya aku minat banget,tapi takut nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga begitu diminati sih. Tapi kan ITB :p Banyak benefit lain selain positive exposure in competitive environment wkwkw

      Delete
  14. Wah kak makasih banyak aku jadi semakin tertarik dan tertantang buat masuk mete hehe, oiya kak skrang aku kelas 12 dan mungkin agak telat ya tapi menurut kakak materi sma yang bener2 ngebantu banget buat di meteorologi apa aja sih kak? Oiya alhamdulillah aku dapet kesempatan buat snmptn mohon doanya ya kak semoga masik ke meteorologi aminnn

    ReplyDelete
    Replies
    1. FISIKA, MATEMATIKA + PROGRAMMING.

      Nyesal banget dulu gapernah pegang bahasa pemrograman waktu SMA, ya emang SMA gue juga kacrut belajar Komputasinya kagak jelas hahahaha.

      However, it's learn-able kalo lo udah terbiasa connecting the dots things sih, gue soalnya kebiasaan berfikir banyak hal at once dan cari benang merah gitu2. Jadi waktu belajar komputasi, logic nya gampang dipelajari!

      Delete
  15. Kak kalo di metereologi ITB kan disuruh ngolah data itu diajarin programming dr awal gak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo di itb dipelajarin dari awal. Tapi siap2 aja lo diajarin permukaan terus langsung disuruh nyelam alias, cari caranya sendiri :((((((( Dulu untungnya ada temen yg pinter programming jadi gue minta ajarin doi sih hahaha.

      Tenang aja, anak itebe tuh nanti di tiap angkatan ada yg saling melengkapi kok wkwk. For real, beyond imagination bgt!

      Delete
  16. Ka jurusan ini dunia kerjanya sempit gak? apa bisa luas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Updated: Gue sekarang jadi Sr. Data Analyst di Digital Marketing Agency + jadi entrepreneur supaya double double cuan-nya :p

      Well, untuk urusan pekerjaan, semua tergantung kalian ya mau se terbuka apa memandang jurusan ini. Kalo gue pribadi bakal bilang luar karena gue bisa connecting-the-dots apa yang gue pelajarin dengan pekerjaan gue selama ini. Even ketika gue memilih untuk jadi pengusaha. Hehehehe. Again, it depends on you.

      Selain pembelajaran, banyak hal yang bisa lo pertimbangkan semisal circle pertemenan, problem solving skills yang emang diperlukan di segala bidang, dan masih banyak lagi! Plus, jurusan kita tuh DEKET BGT sama kerjaan Data Scientist haha :p Happy Weekend!

      Delete