#4 Menjadi Luar Biasa dalam Berfikir

14:16 rafi 0 Comments

Ah,ini merupakan tulisan keempat tentang Prinsip hidupku. Buat kalian yang bertanya "Ini apaansih raf gajelas banget". Akan terjawab dengan "Yah maafin, aku kan cuma ingin berbagi. Sebagai orang yang open-minded, dalam menyikapi hidup, kalian boleh banget menggunakan perpective orang seperti teman-teman kalian, ceritakanlah masalah kalian ke orang yang kalian percaya, sometimes, akan ada solusinya, kadang tidak. Namun kau bisa belajar dari cara orang lain berfikir. Setidaknya itu yang sering kulakukan".

Berfikir. Sebagai manusia, yang dianugerahkan akal dan pikiran, tentunya kita menggunakan segenap pemikiran-pemikiran yang terkadang liberal, kadang masuk akal, kadang religious, dan banyak lagi. Dari manakah pemikiran ini berasal? Hmmmmm, bisa dari banyak hal ! Yang jelas, buah pemikiran itu berasal dari pengalaman kalian, entah itu dari membaca buku, menonton tv, mendapat nasihat, melihat tukang donat, keluarga, hingga para ustadz. Apa yang kalian lihat, dengar, rasakan, mau tidak mau, suka tidak suka, sebenarnya akan terekam baik di dalam otak. Otak ini, dalam keadaan terdesak akan memproyeksikan segala sesuatu yang pernah terjadi di diri kalian. Otak bekerja bisa karena dipaksa, namun bisa pula karena adanya "shocked" yang membuat ia bekerja tiba-tiba.

Pernahkah kalian dengar "The Power of Kepepet" ? Well, ini bisa beneran terjadi loh ! Karena otak ditrigger oleh waktu, dan dipaksa untuk berfikir dalam memecahkan berbagai masalah. Kadang hasilnya baik, kadang hasilnya biasa-biasa saja, bisa pula menjadi buruk. Yaelah, namanya juga hidup, yang penting kan ada usahanya dulu ! Hehe, hasil mah belakangan :3

Skip

Disini, aku akan bercerita, sebenarnya bagaimana sih harusnya cara berfikir kita? Hmmmmmm, pertanyaan ini bisa memiliki jutaan jawaban yang tidak bisa diketahui jawaban tepatnya. Namun kalau kau tanya aku "Berfikirlah Luar Biasa!" atau lebih kerennya "ExtraOrdinary Thought".

"Raf, memangnya apa yang kau maksud ExtraOrdinary Thought ini?". Dek, abang akan jawab "Berfikirlah dengan cara berbeda ! Break the limits, Break the pattern ! Make your own path ! Get out from your comfort zone ! Jangan cuma cari Aman ! Doing something "Abnormal" with the Best way!" Sebenarnya masih banyak banget dek, cara berfikir luar biasa. Jika 95% orang berkata A, jangan ikut-ikut aja. Temukan jalanmu sendiri yang mungkin .... ketika kau analisis malah JAUH lebih baik dari si Jalan A. Tak harus terburu-buru, namun pasti dapat kau buru.

Cara berfikir ini, sering banget aku terapkan sewaktu kuliah. Percayalah, apa yang dikatakan dosen, jangan 100% percaya ! Jika ia bisa menurunkan sedemikian hingga rumus-rumus itu, jangan cuman dicatat, diterima bulat-bulat. Tapi ingat, 100% jangan dipercaya, bukan berarti kalian ga pada dengerin yah. Ikutin dulu flownya, catat, baca literatur terkait, terapin apa yang udah pernah kalian dapatkan. Nah, untuk seorang programmers, aduh .... Ketika kalian ngeliatin itu script-script yang mungkin ada 1000 baris. Jangan langsung diterima bulat-bulat. Kenapa? Well, itu style dia dalam memecahkan masalah. Let it be ! Dengan logika matematik yang telah kalian dapat, kalian tentunya bisa membuat algoritma pemecahan numerik yang kalian ngerti serta dipahami. Algoritma ini tentunya ga selalu sama dan tiap orang pasti punya caranya masing-masing. Case ini pernah aku dapat waktu kuliah Analisis Data, dimana logika pak dosen sangat sulit kuterima. Alhasil kubuat sendiri dan .... hasilnya sama ! Ini yang namanya "Banyak Jalan menuju Roma!" Ini yang aku maksud Luar Biasa ! Memecahkan setiap masalah, dengan cara yang -anti mainstream-, yang orang lain anggap "nggak normal", tapi bisa lo pake, bahkan dapat saving so much times.

Jangan Cuma Cari Aman

"Yang tengah cari aman ! Woy, kopral, diam aja terus kau ! Terus aja kawan kau yang bicara! Kau kemana? Woy ! Jangan cari aman!" ucap seorang danlap pada kopralnya.

Kalian harus tahu, bagaimana "Cari aman"nya rafi yang dulu. Beuh, rafi yang dulu tuh, cuman bisa ngomong sama orang yang dia kenal, gitu di tempat ramai, bisanya cari aman, diem aja cengengesan. Jika kalian termasuk orang-orang yang seperti ini. Please, hapuslah mindset itu ! Malu? Iya. Takut? Mungkin. Cari aman dengan hanya berdiam diri memang gabakal nyakitin kalian. Tapi, suatu saat kalian akan sadar "Aduh, kenapa kemarin ga coba kenalan yah? Sayang banget ! Mungkin dia bisa join project ini harusnya." Contoh.

Pilihannya gini guys, "Sekarang atau tidak sama sekali!" gitu. Jadi, selalu coba untuk memanfaatkan chance yang ada :)

Out of The Box

Diantara kalian pasti sudah sering dengar kata-kata "Think out of the box lah!". Iya, ini tuh penting banget. Kreatif, mencari jalan lain yang tidak biasa, jauh dari orang, teman, dan sainganmu pikirkan. Hal ini pernah aku dapatkan ketika mengikuti suatu Leadership Camp di Bogor. Kala itu kita diminta untuk memasuki sekian petak karpet lengkap dengan 15 orang didalamnya dengan rule "Kaki tidak boleh menyentuh tanah disekitarnya. Sebagai orang biasa, semua akan berfikir "WOy ! Ayo himpit2an ! Buat piramid, lo angkat dia, gue angkat dia. Cewe-cewe kelilingi kita nanti, dan .... harus kuat yah pegangan tangannya." Itu yang biasa

Nah, kalo yang ga biasa tuh .... "Teman-temannya, semuanya duduk, masukkan kaki kalian ke karpet, buat saja tumpukan kaki kita disana. Kan rulenya cuma kaki kita yang gaboleh nyentuh". DONE ! As simple as that. Semua 'masalah' punya solusinya. Kadang bersolusi tunggal, kadang bersolusi banyak. Yang pasti, tinggal berfikir sejenak untuk mencari Solusi mana yang paling gampang. The Choice is yours !

Ah .... Buat pembaca, rafi rekomendasikan agar senantiasa menggunakan akal-fikirannya sebelum mengambil keputusan. Berfikir, berfikir dan berfikir ! Dan jangan pernah lupa, bahwa kalian luar biasa, kita semua luar biasa, maka .... jadilah luar biasa pula ! Semangat !


0 comments:

#3 Tidak Menyalahkan Apapun

17:58 rafi 0 Comments

"Jangan pernah salahkan BG, jika akademikmu Bermasalah"
Sebuah kalimat pembuka, yang bisa direnungkan bersama dan dalam konteks apapun. Kutipan ini aku dapatkan sewaktu sosialisasi dengan bang Pandu, Fisika 2009, yang saat itu sedang menjadi orang no.1 di BG, yaitu seorang Presiden. Aku sempat merenung kala itu. Aku merenung, karena seorang Rafi, yang baru saja tingkat 1, bahkan belum melewatkan 1 semester, sudah diberi petuah sedemikian rupa.

Belajar di kampus ini memang sulit, banyak yang bilang "Kau perlu fokus agar selamat". Kemudian aku teringat satu janji, yang telah kuwanti-wanti dari SMA "Ah, aku fokus dulu belajar, kalau aktif organisasi mah bisa waktu kuliah". Itu janjiku dulu.

Kembali ke topik, dalam pikiranku, aku mengartikan kutipan ini sebagai "Raf, masalah bukan di BGnya, bukan sesibuk apa, bukan seberapa berat bebannya. Tapi kuncinya di kamu, karena kamu yang megang kendali atas dirimu. Akademik, non-akademik, semua memiliki porsinya masing-masing. Yang harus kau lakukan, adalah bagaimana kamu memenuhi porsi masing-masing, dengan adil mungkin". Yah, ini yang terpikir dan masih kupegang sampai sekarang.

Bill gates, Stephanie Meyer, JK Rowling, Jokowi, Prabowo, Dosen, Guru, Jonan, tukang bubur, tukang becak, siswa SD, SMP, SMA, bahkan kita Mahasiswa punya jumlah waktu yang sama 1 hari, yaitu 24 Jam. Lantas, apa yang membedakan? Hmmmmm, banyak ! Segala aktivitas, pemanfaatan waktu tiap tiap individu pastinya berbeda-beda, kan? Sebagai mahasiswa, apa saja sih aktivitas fundamental kita? Belajar, makan, doing 'something', nugas, nge-lab, bahkan Tidur. Semua punya porsinya masing-masing, dan KENDALI penuh ada di dirimu!

Hmmmmm, ada satu hal yang sejatinya seorang mahasiswa harus pilih, yaitu : Tidur, Akademik, dan Sosial. Well, kamu hanya bisa memilih 2 diantara ke-3nya. Ingat, semua kendali kamu yang pegang, bukan temanmu, bukan dosen, bukan ibu kost, tapi kamu, iya, kamu.

Beberapa diantara kalian, pasti akan berkata "Kenapa ga ketiga-tiganya?". Well, sorry to say, tapi kau bakal menjadi orang yang Biasa-biasa aja di lingkunganmu. For real. Kau akan dianggap biasa aja di lingkungan unit atau himpunanmu karena kau tak selalu berada disamping mereka, paling ngga, ketika kau dibutuhkan, kau ga ada. Mungkin sedang melaksanakan kegiatanmu yang lain yang harus diseimbangkan(?). Adapun di bidang akademik, kamu akan menjadi orang yang biasa-biasa aja juga :) Jika kau pesaing, kau akan dikalahkan oleh orang-orang yang memberikan waktu lebih untuk kegiatan akademik mereka, ya kan? Kecuali kau memang seorang jenius, hmmmm, asumsikan dulu kalau kau mahasiswa yang masih biasa aja yak. Disisi lain, kau akan mendapat kebahagiaan karena waktu tidurmu cukup. Selamat ! Tapi ingat, bidang yang lain yang bakal biasa-biasa aja. Mau jadi orang yang biasa aja?

Nah, mangkanya pilihannya cuma dua. Aku pribadi, udah memfokuskan pada dua pilihan : Akademik dan Sosial. Akademik? Well, gausah ditanya, ini salah satu kewajiban karena udah pesan orang tua. Sosial? Hmmmmm, sebagai sebuah janji, aku memutuskan untuk merubah diri menjadi seseorang yang tidak an-sos. Seriously, Rafi di waktu SMA mah an-sos abis. But, that was me ! Hoho. Aktivitas sosial bisa dimulai dari pertemanan hingga mengambil tanggung jawab di badan pengurus beberapa organisasi. Tak perlu kusebut, tapi beberapa diantaranya cukup .... menyita waktu huehue.

Nah, dengan demikian, waktu tidur rafi, selalu rafi kurangi porsinya. Misalnya saja, tidur jam 00 atau 01 malam, kemudian pasang alarm jam 05 pagi, sudah .... tidak tidur lagi, terkadang di siang hari, kalau benar-benar kosong, baru bisa tidur siang bentar. As simple as that. Karena banyak banget Deadline tugas, praktikum, laporan, dibumbui oleh deadline proker yang, unbelievable required. I need to fulfill that in order to improve my hardskill in academy, softskill in organization, and keep 'trust' from my social enviroment. Target Academy? I do have ! Social? Definitely ! If you don't success to achieve it, DON'T EVER Blame others EVER ! It must be you, too lazy, too slow, or too wasting time. Remember that

"Controls in you !"


0 comments: