Tentang Aksi, Pemuda: Bukan hal yang untuk diperdebatkan

22:51 rafi 4 Comments


Tentang Aksi dan Kepemudaan


Belakangan ini, aku melihat beberapa fenomena terkait ajakan seorang -yang menjuluki dirinya sebagai aktivis- kepada orang-orang -yang dianggap apatis-.

Diawali dengan tulisan bahwa pemuda adalah roda pergerakan, utamanya dalam hal kemerdekaan. Sang penulis pun men-judge orang-orang yang tidak dalam pergerakannya kemarin sebagai orang-orang mager (malas gerak) -might refer to apathetic-. Adapun tulisan dibumbui kalimat bahwa Mahasiswa tidak hanya bertanggungjawab dalam mencari nilai dan ilmu, ataupun ikut lomba. Ia menyangkal bahwa ada beberapa hal yang lebih besar dari itu.

Alih-alih mengagungkan suatu pergerakan yang bernama demonstrasi, beliau meng-klaim bahwa hal tersebut sangat efektif untuk melakukan perubahan, dan mahasiswa bertanggungjawab untuk itu. Tulisan pun diakhiri dengan quotes dari uncle Ben dalam film Spiderman. Lebih menarik lagi, tulisan seperti ini pasti akan banyak pro dan kontranya. Apalagi jika tulisan hanya berisi konten tersirat dan klise, tanpa menjelaskan detail permasalahan dan solusi. People tend to be triggered by this. Beberapa komentar ada yang meng-klaim bahwa dalam memajukan bangsa bisa dalam bentuk banyak hal, tidak perlu ikut demonstrasi, malah harusnya lebih solutif daripada hanya berupa kajian atau apapun bentuknya.

I am not gonna say this was right and that was wrong. Pertama, dari tulisan penulis, kita harus ingat, bahwa reformasi juga diawali dengan pergerakan seperti ini. Atau, kalau kalian pernah dengar baru-baru ini, jutaan masyarakat korea turun ke jalan untuk aksi damai selama berminggu-minggu, hingga akhirnya Park Geun-Hye memutuskan untuk turun dari jabatannya. I am so in loved with those movement! Because I feel that's literally democracy and how it should stand for! Adalagi women march yang menjadi global movement di banyak negara. Dengan tujuan yang sangat clear, yakni Gender Equality, Women's Right are Human Right, dan beberapa isu dari race hingga discrimination, bersa ratusan hingga jutaan orang turun ke jalan. Ah, s u k a ! The lists can keep going though! Tidakkah kau suka untuk memperjuangkan apa yang kau percaya? Aku sih yes hoho

Women's March (Source: New York Time)
Kedua, melihat tanggapan netizen di kolom komentar. Saya pribadi tidak menyalahi pemikiran seperti ini. Benar adanya bahwa setiap orang punya concern  yang berbeda-beda. Ada yang berkutat pada penelitian (ikut proyekan dosen ataupun dengan tujuan tembus published paper di scopus). Ada juga yang berjuang untuk membuat suatu karya, alih-alih memenangkan lomba, tau-tau bisa tetap dilanjutkan hingga menjadi suatu karya yang besar. Ada yang mengabdikan diri mereka untuk mengajar anak-anak setempat, ada pula yang mengadakan proyek dalam bentuk event-event kecil dalam rangka membangun awareness warga sekitar, temanya bisa bermacam-macam, lingkungan, perubahan iklim, literasi, kepemimpinan, anything. The lists can be written as long as you want, as long as you can.

Pada dasarnya, what matters are the content of your action. We are talking about Action, an act, yang mungkin bisa kalian refer ke definisi kalian tadi. Just don't mind if it's still an idea. Semua aksi pada hakikatnya dilandasi oleh logika berfikir, dalam sebuah ide, yang akhirnya dibuat secara nyata. Tulis ide kalian di buku catatan! Jangan biarkan ide itu diam di kepala kalian. Diskusikan pada orang-orang yang kalian percaya punya visi yang sama, rencanakan, kerjakan! Jangan malu jika aksi kalian terbilang kecil dan tidak terlihat dampaknya, believe me, it works! All act matters, don't underestimate small project that you used to do. Banyak kenalan saya yang bergerak dari program kecil di masyarakat setempat, yang mungkin hanya se-level RT atau RW, tapi diapresiasi hingga level Nasional bahkan Internasional.

Tentang pemuda sebagai roda pergerakan. I couldn't agree more for sure. Kita berbicara tentang pemimpin masa depan loh, pemuda mana yang tidak memikirkan masa depannya? Generasi paling terdidik, generasi yang banyak mengenyam pendidikan tinggi dan bergelar sarjana. Berbicara tentang pemuda bukan hanya tentang Mahasiswa. Tapi kalian yang sedang membaca ini juga loh (bahkan saya juga loh) #masihmaudibilangmuda. Jangan pernah anggap remeh-temeh pernyataan ini, jika pemudanya saja pesimis, say the end to the game.

So guys, janganlah membuang waktu untuk berdebat kusir hal yang beginian. For those who think himself activist, don't judge others ya, I know you care so much with this country, but keep positive thinking that they're currently doing a good thing, ya. Semangat guys!

Best Regards,
Rafi
Alumni, Pemuda, Choleric-Melancholic (quite thinker)

4 comments:

Seni dalam Memilih Teman / The Art of Choosing Friends (Part 1)

22:45 rafi 2 Comments



GengGong Pertemanan
Ketika GengGong mengantarkan saya ke Bandara - Another special moment through my life

Ketika menjadi pemilih adalah sebuah kebutuhan 


"Some people think it's not okay to choose which one should be your friends, It might be true but for me, in this mad world, choosing friends is necessity to secure yourself from getting bad influence" - Me, to my beloved youngest brother
Dalam beberapa tahun terakhir, aku sering berdiskusi dengan sahabatku, Merliana, yang masih bergelar mahasiswa (bukan karena telat lulus, namun memang telat masuknya). Aku dan merli berteman sudah lebih dari 9 tahun (sejak SMP kelas 3). Takdir telah membawa kami untuk sebangku selama satu tahun lamanya. Kala itu, Merli, Eldina, Tuti, dan aku pun membuat satu geng yang bernama GengGong. Please don't ask me the definition of this, intinya geng ini adalah teman mainku selama satu tahun tersebut, titik.

For me, GengGong is sort-of a miracle, for the first time of my life, I was feeling needed and my existence through the world, where I belong to someone, and I became special to them
Yaps, GengGong telah berhasil membuatku menerima dan membuka diri, bahwa tidak semua orang jahat, tidak semua berdampak buruk, tidak semua akan membicarakanmu di belakang, tidak semua akan mengatakan dirimu Banci, tidak semua akan mendekatimu karena kamu pintar. Yaps, basically mereka memang sudah pintar-pintar. Kami dikumpulkan dalam satu kelas unggulan. Dari sekitar 40 orang, 37 orang diantaranya cewe, dan 3 orang lainnya pria. That's 1:12 for you. Entah mengapa, di angkatanku, entahlah atau mungkin seumuranku, bagi anak-anak cowo belajar bukanlah suatu prioritas. Aku yang kala itu telah taubat menuju jalan yang lurus, telah menyadari bahwa belajar itu bukanlah hal yang melelahkan, bahkan terkesan menyenangkan, banyak hal yang baru, yang ternyata sangat menarik untuk dipelajari. Sense untuk belajar ini, somehow cukup membantu dalam pembentukan pola pikir untuk menerima hal-hal yang dianggap tabu bagi seumuranku.

Perlu dicatat, menjadi GengGong, bukan berarti aku menutup diri dengan teman sekelas lainnya. Justrul karena aku telah masuk kelas unggulan, aku merasa sangat senang kala itu, tidak ada lagi drama untuk mencari alasan agar tidak ikut main dengan teman lainnya, karena aku yakin, mereka ini para ambitious yang punya mimpi besar dalam hidupnya. Seperti biasa, kelas unggulan atau kelas plus pasti 2 kelas yang paling ketat dalam persaingan prestasi dan namun paling kompak dalam hal apapun namun. Dalam lomba menghias mading, puisi, pidato, dan lomba lainnya there must be that talented person, haha. Tapi pastinya kelas-kelas ini kalah dalam lomba berbau olah-raga cowok (yaiyalah isinya cuman 3 jantan), namun unggul buat lomba-lomba olahraga cewek. Entahlah, cewek-cewek terpelajar biasanya ga manja dan ga takut keringatan, pasti unggul dalam hal-hal sepak bola cewek dan volley!

Say no more to examination drama, say no more to bullying drama. Because you won't hear any bullying in this prestigious class
Semua memiliki ceritanya masing-masing. Alasan mengapa mereka cukup ambitious untuk mau menyisihkan waktu untuk belajar.  "These people will make something great through their life" yaps, at least itu yang aku percaya dan dapatkan. Terutama untuk GengGong. Merli, yang selalu menjadi juara umum di SMP, wanita yang berprinsip teguh dan bermimpi besar untuk menjadi "manusia unggul" di negeri ini. Motivasi belajarnya simple, mengubah nasib keluarga. Iya, lahir dari keluarga tidak mampu, bukan berarti kau akan tetap pada kelas itu, kan? Jika dilihat, merli punya potensi penuh untuk terjun di dunia politik ataupun pengembangan komunitas. Idk, It's on her blood to care with others!


If you are born poor, it's not your mistake. But if you die poor it's your mistake - Bill Gates
Begitupun Eldina dan Tuti. Walaupun keduanya ingin menjadi guru, namun walaupun akhirnya mereka menjadi perawat,  tapi mereka tetap pada karir yang mulia. Dan lagi-lagi himpitan ekonomi tidak bisa menjadi penghalang untuk mendapatkan pendidikan tinggi, dan mereka telah melampaui hal tersebut.

Sejujurnya, sejak dulu, aku cenderung untuk memilih teman yang seperti ini. Mereka telah didewasakan oleh jalan pikir dan tujuan. Kesenangan bukanlah hal yang harus dicari sejak dini, namun pantas untuk diperjuangkan. Hidupku bukanlah hidup hambar yang diisi oleh kegiatan belajar, boleh bersenang-senang, tapi harus ada moment yang pas. Bukan kegiatan yang didapat setiap hari, sampai terlena, lupa waktu, dan tau-tau semua telah terlambat. Hasilnya? Momen itu jadi kenangan dan terasa spesial, loh!

Memilih teman adalah sebuah seni, ora et labora, yang semua akan indah pada waktunya. Menjadi pemilih dalam pertemanan, tidak berarti kau adalah orang yang tidak bisa menahan atau menjaga diri dari lingkungan sekitar. Karena somehow, benteng pertahanan diri bisa saja melemah dengan konflik yang ada. Disitu bisa jadi kau terpengaruh, loh 😕 Pilihlah yang bisa menginspirasimu, encourage, yang bisa diajak jalan bareng-bareng, support each other whenever you're on the bottom or the top, dan pastinya tidak mengajakmu ke jalan subhat atau penuh dengan keabu-abuan.

PS. Tulisan ini dibuat sebagai catatan pada penulis pribadi, adik dan keluarga khususnya, serta teman-teman remaja yang masih bingung dalam dunia pertemanan. Haha

2 comments:

Question: Is it important to have and update your LinkedIn profile?

23:53 rafi 2 Comments


The answer is yes and no.


LinkedIn logo
Logo LinkedIn

As a business and employment social media, you might consider using LinkedIn to connect with your business and professional networks. So far, LinkedIn is really helping me to get the jobs, building connections, getting good articles to develop and broaden my knowledge generally and specifically, and etc. In several case, when I want to recruit team for my social projects, I used LinkedIn to get any information on how professional they could be through their professional or volunteer experiences.

Why the answer is YES and NO, though? It's pretty simple. The answer is YES, if you want to apply any programs or jobs. Based on my experiences, there are several programs, let us say, Young Leaders for Indonesia (YLI) or Tunza Eco-Generation, that's sorting its potential candidates based on their exposures on social media (mostly from Facebook or LinkedIn). By updating your profiles in LinkedIn, it could give good exposure and messages that you're aware with it. The best part for me, LinkedIn could help me to do documentation for what I did, its achievements during the jobs or projects, and also what kind of achievements/recognition I already got. It could remind me what kind of things I have done so far and could help me to choose which one worth to write in my CV.

Well, let me tell you something. LinkedIn, at least, already linked me to more than 8 companies so far. FYI, I was applying for 58 Jobs, and got invited to these 8 companies though. What I did is simple, every morning, I will start my morning ritual, check linked in -> Clicked the articles that catches my eyes -> Read, take a note and memorize it -> Checked LinkedIn jobs for Analytics key term -> Prioritize to apply jobs using "Easy Apply" tools by LinkedIn. Voila! Can't believe I was applying for 58 "easy apply" jobs and more than 10 jobs that I used to clicked on Urban Hire, Tech Asia jobs, etc. Haft! LinkedIn was the one, who met me to Elevenia Apprentice Program, though :))

LinkedIn might connect me to several influencer which have inspired me a lot! Here it is, since graduated, I decided to expand my knowledge through Big Data, Data Analytics, Data Scientist, and also Sales and Marketing. So yeah, I follow Tom Hopkins, Ian Bremmer, Bill Gates, Jill Rowley, Andy Paul, Gary Vaynerchuk (one of my top Motivator), etc. Even you can follow the company that you used to know or dream. So, LinkedIn literally can develop you personally and professionally IF you seek for it.

So, here's my tips. No matter you guys are students, fresh-graduate, or even professional and businessman, I suggest you to have and keep updating your profiles through it. If you have any event that can give you good exposures professionally, just do not hesitate to share it. Somehow, you may inspire and change someone's life better! For me, LinkedIn can be a quick reminder to me that there's still someone who have done and achieve more through their life. This is definitely can motivate me to be the best, though!


2 comments:

Apprentice Test of Elevenia

00:45 rafi 18 Comments


Step by step guidance of Apprentice Test



Elevenia XL Planet
Logo Elevenia

Hello guys!

As you know, currently I am taking role as Data Management Apprentice for Customer Analytics Department, which will prepare me to be Data Analyst of the company. Elevenia Apprentice program is extremely good opportunity you can take. I am personally still enjoy it here because as Meteorologist, I am extremely comfort with data, number, statistic, and programming process though (For more story, check it here)

Well, tonight I will share to you about the Elevenia Apprentice Test process. I am using English because I believe you already capable with it, I guess, at least you had B1 English proficiency though. Why? Well, as you know Elevenia or PT. XL Planet is a joint venture company between XL Axiata and SK Planet. This is the reason why we called it PT. XL Planet in the first place. So, in several division, you might meet Korean people actually (i.e. SEO division, the GM is korean). This means, you should prepare your English well, especially in speaking and writing.

Well, the processes of Elevenia apprentice program were simple actually. 

First, you'll have paper test for General Management Admission Test (GMAT) in Bahasa. In GMAT, most likely similar with IQ test (verbal logical) for sure. It's hard to describe the test (also it's confidential) but if you have good logic, I bet you'll pass this test easily.

Second, at the same day, you'll have English test (for listening and reading part). Alhamdulillah, before taking the test, actually I was preparing my IELTS test (because formerly I was willing to continue my study). And I guess it's obviously easier. I didn't know how much time I spend, but, actually I still had my 20 minutes for finishing the test. Yups, on that time, I am on my mood to be ambitious, so I will do everything as soon as possible (with my best), so that I could have time to check my answer. So, make sure you can manage your time well for Elevenia Apprentice program yups.

Third, Focus Group Discussion (FGD). OMG, to be honest, I was so nervous! It was my first time to have FGD. Nervous af. But, nervous and doing nothing won't solve and calm me, right? So, I was literally studying anything about Data Management and Customer Analytics haha. Just googling it, guys :p Here's the example. I was searching for Big Data Management (Just connect it to your logic yah haha). So yeah, just be in mind, what kind of roles you're going to take haha. Anyway, because limited resources, I was searching for FGD Apprentice program. But unfortunately, I just found the XLence apprentice program. Well, I assume, "it's not so different lah yah"....... because this company might same with XL, right? But it is totally different. What I read, the topic might relate to Leadership (which is not really worried me, because of my roles on several organization). And the actual topic is ..... about Data Science and Big Data! You will be given an article, and please discuss it to your group, and present the conclusion to the watcher. FYI, we were watched by GM of Customer Analytics, So ..... Be prepared, guys! Just a quick reminder, in Elevenia Apprentice test, the FGD will be conduct in English. Anyway, don't forget to see the attitude of FGD yaps, probably it matters! You may see the materials on youtube or something.

Fourth, last but not least, the Elevenia Apprentice test would be Interview by user ..... There's no tips except Rehearse ..... Rehearse ..... and Rehearse! Make sure you know what you're doing, and what you have written on your CV. And please, relate all of your organization experiences with this roles haha. For F sake, I was rehearsing from this. TBH, I was interviewed by mas Hakim, GM of Customer Analytics, face to face. Just relax and enjoy your interview like you guys having daily conversation yah. Please make sure this job, in line with your long-term goals (Perhaps to be scientist, lecturer, or even businessman). Elevenia, probably, doesn't want to recruit the unmotivated ones. Ganbatte!

Well, all of Elevenia Apprentice test processes only take 10 days I guess, and you would get the result of your interview a.s.a.p. About the contract ..... Well, just make sure you can make it to this step ya :p But I can assure you, this program is great opportunity, and you may consider it as Management Trainee level lah haha.

Good luck guys! If you have anything to ask, just leave the comment below yah haha

18 comments: