Kenapa memilih kuliah di Meteorologi ITB? (Part-1)

22:34 rafi 52 Comments


"Raf raf, kenapa dulu pilih jurusan Meteorologi? Kan kebumian ada banyak jurusan. Any specific reasons?"
Yang saya lakukan sebagai Meteorologis
What I really do as Meteorologist (Source: http://charleyfite-eportfolio.weebly.com)

Yaps, pertanyaan ini sering dilontarkan oleh teman-teman atau adik-adik kelas saya terdahulu, baik itu di asrama, maupun di ITB itu sendiri. Lantas mengapa?

Well, pertama-tama, sebelum gue menjawab pertanyaan ini, gue mau ngucapin "Congrats!" teruntuk adik-adik FITB 2016 yang telah menjuruskan, dijuruskan, atau terjuruskan di Meteorologi ITB. Gue tahu, beberapa diantara kalian tidak sudi untuk menginjakkan kaki di jurusan ini, karena sangat tidak terkenal dan terdapat steorotype kalo anak-anak Meteorologi susah dapat kerja haha. Tapi menurut gue sih ga benar, karena semua bergantung pada pribadi masing-masing.

Baiklah, pertama-tama, gue jelasin dulu yah, kalo dulu gue ngambil jurusan ini lewat jalur perminatan. Iya, lewat jalur undangan. Sejak SMA gue udah investasi waktu bermain gue untuk keperluan belajar (biar dapat ranking and stuff), cuman untuk ngejar masuk ITB, as simple as that. 

Lantas, kenapa Meteorologi? Ada apa? Yups, mungkin ada dark story yang ga perlu gue ceritakan ke kalian. Tapi dari gue sendiri udah mendapatkan benang merah kenapa nasib gue dulunya disini. Yups, sedari kecil, gue paling suka yang namanya film bencana, film apapun itu baik Gunung Berapi, Tsunami, hingga bencana iklim, let me say, The Day After Tomorrow (2004) karya Roland Emmerich merupakan film yang paling gue suka. Ntahlah, sejak kecil aku tertarik dengan udara dan kemisteriusannya, kenapa ada angin, kenapa ada hujan, kenapa ada badai, kenapa ada musim hujan, kenapa ada musim kemarau, kenapa ada Tornado di Amerika tapi jarang sekali di Indonesia, "Kenapa?". Semua udah gue pikirkan sejak kecil, dan baru banget gue ngerti waktu  kuliah, physically secara fisis tentunya.

The Day After Tomorrow Movie Poster
Secara gamblang gue kasih tahu ke lo, gue perminatan, tapi dulu waktu TPB sempat tertarik juga kayaknya masuk Geologi, kabar-kabarnya sih dunia pertambangan atau perminyakan dapat membuat lo cepat mapan ...... Tapi benarkah? Faktanya, sejak tahun 2013, dunia tersebut sempat bobrok, tidak lagi menjadi hot topic, bahkan lulusannya pada banting setir. "Alhamdulillah, santai kali raf". 

Balada galau masih gue pegang beberapa bulan setelah masuk Mete. Ada beberapa alasan sih:
Abang asrama, yang gue anggap sebagai mentor gue di ITB dengan segala achievements nya, masuk ke ranah Teknik Industri, belum lagi Bunda (kakak kandung nyokap gue), itu lulusan Teknik Industri juga. Terlihat sangat cemerlang sih TI ini. "Bisakah pindah jurusan di ITB?" terbesit di pikiran gue. Kabarnya bisa! You rather having so much low GPA or ..... having more than 3.5. Dalam tahun itu, gue udah set goal gue, IPK harus diatas 3.5 di semester 4. period.
Ada mata kuliah di awal yang isinya apasih banget. Theoretically, mata kuliah itu kelihatan sangat penting. Namun dari dosennya sendiri yang ngga gue ngerti :") Ntahlah, semangat gaes ntar haha. Gue kasih tahu ya, nama mata kuliahnya Mekanika Medium Kontinu, gue dapat A, tapi gue ga paham gue belajar apa selama 1 semester itu. Soon, kalian bakal ngerasain itu

 Semester 3 dan 4 di Meteorologi ITB


Baiklah, hari-hari pun di mulai, waktu itu gue cuman ambil 20 SKS mengingat masih ada osjur dan sebagainya. Jujur gue nyesal ga ambil 24 haha, karena santai banget njir semester ini. Kurang lebih kalian akan belajar ini

Semester 3
  • Pengenalan Meteorologi dan Klimatologi 
  • Komputasi Meteorologi (Komet)
  • Statistika Dasar
  • Fisika Matematika IB
  • Mekanika Medium Kontinu (Beware!)
  • Pendidikan Agama / KWN
  • Statistika

Semester 4
  • Perubahan Iklim (Periklim)
  • Pengantar Interaksi Atmosfer - Laut (PIAL)
  • Observasi Meteorologi
  • Meteorologi Fisis (Beware!)
  • Meteorologi Dinamik I (Metdin I)
  • Metode Numerik Meteorologi (one step closer to Pemodelan Meteorologi)
  • Pancasila dan Kewarganegaraan

Perlu dicatat, mata kuliah yang gue tebalin itu favorit gue. Iya bener, itu hampir semua matkul haha, kecuali matkul beware yang sampe sekarang gue ga ngerti gue belajar apa di dalamnya (selain mendekatkan gue dengan angkatan gue).

Baiklah, gue ga bakal mungkin jelasin ini matkul secara detail ngapain aja si, karena itu bukan maksud dari tulisan gue. Perlu dicatat, target IPK gue udah tercapai waktu di semester 4, seriusan ini gue bukan mau sombong, tapi ternyata, setelah berproses, gue mengurungkan niat gue untuk tetap ngelanjutin studi gue disini. Di semester 3 dan 4, gue termasuk sangat semangat dan penuh pikiran positif untuk mencoba menerima apa sih mete ini. Dan bener, gue dapat feelnya! Gue somehow belajar pemrograman yang di SMP dan SMA gue bahkan ga pernah gue sentuh. Di SMP gue cuman pake Office, di SMA gue cuman belajar corel draw HHHHHH. Sampailah gue pada posisi mencintai belajar Algoritma pemecahan masalah, dimana otak gue dituntut berfikir secara detail dan tersistem, untuk memecahkan suatu masalah.

Beberapa moment yang gue sangat senangi, ketika gue memprogram suatu data, tau-tau gue bisa munculin gambar spasial Indonesia, lengkap dengan kondisi temporalnya. "Is this sorcery! OMG this is so cool! One step closer to be Meteorologist haha"
.
.
.
Nay, it's not that simple haha.

Ada juga momen gue belajar pengenalan Meteorologi, dimana gue menjadi salah satu mahasiswa aktif yang duduk manis di depan, mengamati, mencoba untuk berfikir secara fisis, dan bertanya jika tidak tahu, menjawab jika diberi kesempatan. Yups, gue ga terlalu perduli apa kata temen-temen gue waktu itu, mungkin terkesan caper atau muka dua, tapi nggak, gue disitu cuman untuk belajar.

Fisika Matematika (Fismat), Statistika, dan Matriks dan vektor (Mavek), menjadi matkul tambahan yang begitu asik untuk dinikmati. Entah mengapa, pikiranku jauh lebih kritis ketika mempelajari ini, belum lagi, menjadikan dunia pemodelan jauh lebih gampang (karena mostly, yang kita gunakan adalah sistem matriks dan vektor), dimana statistika adalah metodenya, ataupun Fismat guna melengkapi analisis fisisnya. Iya, dek, dipelajari dan tetap berbaik sangka untuk semua yang lo pelajari.

Sampailah di Semester 4 yah, gue belajar Periklim dan PIAL, yang materinya mirip-mirip sama Pengenalan Meteorologi, tapi jauh lebih dalam fisisnya. Disini gue juga menemukan salah satu concern gue. Yups, Perubahan Iklim, salah satu yang membuat gue bikin beberapa Project, mendaftarkan diri sebagai Youth Ambassador di suatu organisasi Internasional, dan menjadi pembicara di beberapa negara. Iya, gue jadi lebih mengerti makna film kecil gue The Day After Tomorrow, dan pesan apa yang ingin mereka bawa. It's worth my time to learn that!

Hmmmmm, disini ku juga belajar Metdin yang gue sendiri masih jatuh cinta terhadapnya. Disini, apapun yang gue pelajari tentang mete, dijelaskan secara gamblang dengan rumus-rumus Fisika dibaliknya. If possible, lo bisa mengaplikasikannya ke dalam bentuk numerik juga! Penurunan-penurunan rumus di Fismat, sangat kepake disini. Dan lagi-lagi, gue sangat jatuh cinta dengan itu. Se-menarik dan se-bahagia itu loh, ketika lo bisa ngebuktiin rumus angin geostropik dengan turunan, asumsi, ataupun metode penurunan apa yang lo pake. Disini lagi-lagi otak gue diasah untuk menjadi lebih peka, dalam hal hitungan dan angka, secara sistematis :")

Intinya gini dek, silahkan dicoba dulu! Gue sendiri orang yang sejak kecil selalu didik, "Pantang pulang sebelum berperang!" Iya, rasain dulu, nikmati, barulah buat keputusan lanjut atau tidak. Don't be that person, who just give up without even tried. Huft bgt. Dan sampai detik ini, aku masih belum menyesali segala keputusan yang aku ambil.

Oh iya, last but not least, Thanks for Antari dan beberapa circle yang gue masukin, telah menyemangati dan selalu mengingatkan gue untuk bersyukur.

P.S. Everyone has their own experiences, if you have any questions, just comment below or contact me on Line: rafitanjonggg

Angkatan Meteorologi ITB 2012
Antari - Meteorologi ITB 2012

You Might Also Like

52 comments:

  1. Prospek kerjanya bagaimana mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Prospek kerja anak mete lumayan terbuka loh saat ini. Institusi pendidikan pasti, Institusi penelitian kayak BPPT, LAPAN, BMKG, PUSAIR, dsb juga oke. Perusahaan pertambangan dan perminyakan juga banyak yang kerja disitu. Kerja sebagai konsultan dan project management juga ada. Gue dan temen gue juga pada jadi Business Analyst di start-up, beberapa ada yang kerja di Media karena passion mereka disitu dan ingin meng-combine dunia science dengan media. Dan masih banyak lagi track record alumninya :)

      Delete
    2. Hahahaha Ngakak gue bobs! ^ Orang diatas salah satu yang lebih gokil lagi, bantuin BMKG bikin website untuk data visualisasi mereka + Bikin perusahaan sendiri dengan proyek puluhan hingga ratusan juta haha. GOkil ga si!

      Delete
  2. Jadi kalo saya punya anak nanti, mas bakal rekomendasikan doi masuk ke Jurusan Meteorologi ga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, sepanjang anakmu suka dengan itu, gue bakal ngerekomendasikannya. Apalagi belakangan jurusan yang tergolong baru di ITB ini makin lama makin baik kurikulumnya. Tools yang digunakan semakin banyak, Kuliah lapangannya semakin bikin envy dibandingkan waktu jaman gue, so yeah! Gotta recommend this to you guys

      Delete
  3. Duh itu mata kuliah kok keliatannya susah yah ka? Sejauh peminat jurusan Meteorologi ini gimana ka? Nambah kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga ada yang susah selagi lo masih mau belajar kok dek. Gue aja enjoy sama matkul-matkul itu while most of my friends felt exhausted. Dalam kamus gue ga ada kate menyerah sebelum gue mencoba mempelajarinya hooho.

      Peminat yah, hmmmmm, ga terlalu banyak emang, tapi katanya tahun ini kuota Meteorologi -for the first time in forever- penuh loh hahaha. Semoga itu membawa kabar baik :))

      Delete
  4. Bagaimana perkembangan ilmu Meteorologi di Indonesia mas? Sudah bermanfaat kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baiklah ini pertanyaan yang cukup bagus, ga akan cukup dijawab di kolom komentar ini. Nanti akan kubuatkan yah tulisan terkait. Secara umum, di jurusan gue udah makin bagus sih sistem pembelajarannya :") Maklum jurusan ini dulu emang ada sejak 1963, tapi hanya sebagai kelompok keahlian. Nah baru bener2 banget dijadikan Jurusan tersendiri tuh tahun 2008. Nah sejak saat itu, kurikulumnya benar-benar digodok supaya Mahasiswanya mendapatkan pelajaran terbaik. Last time I check contohnya. Dulu gue Analisa data cuman pake Matlab dan excel kan, sekarang mereka udah pake Python juga, which is good karena bahasa ini kepake dimana-mana. Ada juga part kuliah lapangan mereka sekarang sampe benar2 1 minggu di lapangan untuk observasi :") Di jaman gue cuman 3 hari maksimal. Gue rasa ini bagus juga si, dan masih banyak hal lain! Nanti gue tulis ya di weekend ini

      Delete
  5. Doain diriku yah ka supaya bisa Meteorologi ITB

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lol, aamiin, gue doain untuk kalian semua <3 Meteorologi ITB 20xx Aamiin!

      Delete
  6. klau d prodi meteorologi bisa ikut lomba apa aja ya nasional maupun internasional??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, ini mah tergantung orangnya banget.

      Kemarin ada kabar baik dari adik kelas Meteorologi 2015, berhasil dapat perunggu di PIMNAS -which is cool!-

      Nah kalo dari pengalaman gue, gue lebih ke presentasi riset paper ataupun acara kepemimpinan yang fokus ke suatu hal. Misalnya dulu gue ke Korea buat presentasi riset terkait potensi energi angin di Banten; Terus gue jadi delegasi di Asia Pacific Urban Youth Forum (APUFY), terus jadi pembicara di Asia-Pacific Forum on Urban Resilience in conjunction with The 16th International Convention on Melaka Twin Cities, dan masih banyak lagi hehe. Metenya dimana? Hmmmmm, kalo soal riset jelas lah ya, nah tapi kalo untuk Asia Pacific Forum juga bisa lo jelasin, apa yang udah lo lakuin sebagai mahasiswa dalam hal/isu pertahanan perkotaan

      Delete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Kakak, saya mau tanya. Dulu kakak ikut HMJ metereologi? Kalau iya, gimana keseruan saat awal masuk HMJ meteorologi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. *Meteorologi

      Iya, gue juga dulu jadi Kepala Divisi Riset di HMME kok

      Hmmmmm, the only reason why I stay is ..... I have my friends around me, jadi disini bicaranya angkatanan yah haha. Make sure juga buat eksplor HMME secara utuh. Sesuatu yang setengah2 ga akan membuahkan hasil apapun. Jadi petinggi kagak, ngasih kontribusi dikit-dikit, datang ke acara himpunan jarang, ngasih ide apa lagi ..... Ga barokah, daripada setengah-setengah, gue saranin lo cari kegiatan di luar aja selain Himpunan (kalau emang niatnya cuman ga mau non-himp dan takut kehilangan teman). Ngga kok, ga ada bedanya non-himp dan himp untuk jurusan ini. Seriusan, kalo lo terdaftar di keanggotaan himpunan, tapi lo sendiri hilang2an, yang ada lo jadi beban di himpunan itu sendiri haha

      Untuk diawal2 yah, karena semua orang ga ada yg gede langsung, bisa dibilang kalian bakal start semuanya dari 0 lagi, memulai kepanitiaan sendiri kayak Wisuda, bantuin kepala divisi ngerjain proker, dsb. Seiring dengan waktu, benih2 kepemimpinan bakal terlihat kok, pokoknya jangan malu lah .....

      1 hal lagi, bbrp achievement gue berkat jadi anggota himpunan dan ikut ngerjain project bareng. Jadilah bisa diceritakan sampe level internasional haha

      Delete
    2. Sorry, kak. Typo. Pertama kali yang saya komentar saya hapus karena typo ternyata masih aja salah nulis

      Kalau nggk ikut kegiatan himpunan, buku" atau jurnal untuk tugas masih bisa didapat dengan mudah untuk referensi? Karena saya pernah baca, buku" dan jurnal di HMJ itu lebih lengkap. Jadi cukup sulit untuk mahasiswa non himpunan untuk dapat buku" dan jurnal

      Delete
    3. Hahahaha santai santai

      Hmmmmm, referensi mete mah cari di perpus atau di internet dek, since our references are not that easy to find. Btw gue ga meng-encourage u non-himp juga sih, cuman sayang aja kalo u masuk himp tapi ga berkontribusi. Mending kayak gue atau temen2 outstanding yg gue tahu. Bikin gerakan sendiri, bikin organisasi sendiri, cari volunteer sendiri, cari tim inti orang2 yang se-visi dan mau ngejalanin hal bareng-bareng. If you don't mind, please search Disaster Creative Mapping and Education, or Youth for Climate Agent (YFCA), those are my project and organization tho.

      Intinya gini, dimanapun u berada, u sebenarnya bisa jadi gede, mau itu di unit, mau itu di asrama, mau itu di Himpunan, semua bisa mengajarkan hal-hal yang u butuhkan. But you need to find it directly alsooo

      Delete
    4. Thanks buat pencerahannya, kak. Sangat membantu

      Delete
    5. You're welcome, semoga dapat menginspirasi dan menyemangati yaaaaa ^^

      Delete
  9. wah, kak mau tanya lapangan kerjanya selain intitusi pendidikan dan penelitian dimana lagi kak? sy buta warna parsial, apakah akan berpengaruh saat mencari kerja nanti? terimaksih..

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  12. wah,mau tanya lapangan kerja selain institusi pendidikan dan penelitian dimana lagi kak? sy buta warna parsial, apakah akan berpengaruh saat mencari kerja? terima kasih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmmmm, gue sendiri bahkan ga di institusi itu dek, gue lebih ke Business, IT, dan Statistiknya. It doesn't mean I didn't want to but ..... Fortunately I just loved applied science more than I should hehehe. The point is, Meteorology helped, in a good way and in the way of thinking. I guess that sum up my answer ya. Sorry for writing in english

      Delete
  13. Kak mau tanya nih. Kakak tahu ga kira2nya berapa peminat jalur peminatan meteorologi baik tahun nya kakak maupun terbaru? Saya pesimis daftar di peminatan ini karena rata2 saya pas2an. Kalo boleh tahu rata2 rapor nya kakak berapa? Makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba cek yang part 2 deh, udah ada yang nanya juga. TO make it short, gue dulu selalu jadi juara umum, dan nilai Matematika, Fisika, dan Kimia gue selalu naik, walaupun nilai Fisika gue biasa aja.

      Buat kalian yang masih kelas 1 SMA, Tentukan pilihan kalian dari sekarang, yang jelas, jangan mau jadi biasa2 aja dalam hal akademik, ada harga yang harus dibayar sih buat mencapai hal yg lo mau. Mungkin se-simple jadi juara juga oke, despite this, gue merasa minder bgt waktu masuk ITB karena mereka semua keren2, ada yang pernah exchange ke Amrik waktu SMA, iya, exchange selama setahun, how cool is that? Sedangkan gue hanya berkutat di olimpiade2 tingkat kota dan provinsi, mereka? Udah level Internasional!

      Semangat loh, waktu kalian masih panjang. Ga ada yg ga mungkin kalo semua diusahakan ! Termaksud tentang bahasa Inggris dsb

      Delete
  14. banggg mo tanya, jaman lu waktu smt 3-8 dulu paling chaos smt brp? trus ada ga jadwal kuliah lu yg kosong gitu 1 hari gaada kuliah samsek nya? atau pasti bakal kepake praktek tuh kalo misal ada hari kosong gitu? thank u bangg

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo!

      Semester 6 paling tai sih wkwkwkwkwk. Praktikumnya 3, load tugasnya bener2 parah. Gw tidur 4 jam doang perhari. Terus yg bikin kesel tugasnya kelompok. Dan 1 kelompok itu bakal sama2 terus dalam 1 semester. Dan ..... kalo lu dapat yang zonk .... congrats! Dalam 1 semester bakal zonk terus dan ekstra effort lah pokoknya.

      Oh iya semester 7 juga sama tainya. Namun karena semester 6 pola hidup lo udah ditempa gila2an. Jadi terkesan lebih gampang. Padahal ..... tugasnya lebih parah sih loadnya haha. Semangat!!!

      Delete
  15. wah kkeren, makasih kak informasinya, aku mau banget masuk jurusan meteorologi tapi sayangnya dari kelas 10, aku ga terlalu merhatiin nilai,(masa main-main gitu), jdi gabut sampe kelas 12, ehh wktu kelas 12 ini, bru mikirin lagi jurursan kuliah, ternyata nilai aku ga gede-gede menjulang tinggi kak, dan ga tau kenapa, wktu kls 11, nilai mtk aku itu turun kak, ga cuma aku, tapi satu angkatan turun, yg pinter aja jadi kecil nilainya, jdi nilainya jelek gitu kak, padahal wktu kls 10 udah 90an, tiba-tiba turun ke80an, ini ngaruh ga sih kak? kan kakak jalur undangan tuh, dan menurut kakak persaingan untuk masuk meteorologi ini diitb gimna kak? makasih kak, maaf krna curcol

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, kalo ceritanya Jalur peminatan sih harusnya saingannya lebih sedikit. Tbh, gue ga begitu tau kalo emang lo punya nilai turun bakal jadi gimana. Karena pasti ada bbrp faktor lain kenapa lo bisa diterima. Misalnya, lo aktif dalam berbagai kegiatan lomba, atau lo mantan anak OSN, any certificate yg bisa menunjang dan mendukung kalo lo itu bagus pasti bakal ngebantu. Faktor alumni mungkin juga ngebantu walaupun di kasus gue, gue ga punya alumni samsek sebelumnya haha.

      Yang jelas, if you didnt try it, you didn't know whether you're worthy or not kan heheheh.

      PS. Gue emang dulu punya bbrp sertifikat, tapi sertifikatnya ga yg wah banget kok haha. Padahal cuman ikut2 partisipasi doang dan gapernah menang :( The point is, kalo emang udah jalannya in shaa Allah lo bisa jebol dek :) Good luck!

      Delete
  16. Hay ka, kebetulan aku SMA nya jurusan ips nih. Menurut kaka mungkin ngga aku bisa masuk meteorologi di ITB? Kan kurikulum sekarang kurtilas, jadi di ips juga belajar fisika juga. Menurut kaka gmna?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin-mungkin aja dek :) Tapi aku gayakin lo bisa masuk via jalur undangan atau ga .... Soalnya kalo ini harus dari jurusan IPA.

      However, kalo untuk jalur tulis, selagi lo bisa nailed the examination mah harusnya bisa aja sih masuk Mete. Tapi lo juga harus siap banget sih buat belajar IPA secara keseluruhan di tingkat 1. Fisika, Kalkulus, even Kimia bakal lo pelajarin lagi. Terus, yah di Metenya sendiri bakal banyak bersinggungan dengan ilmu2 ini.

      Semangat !

      Delete
  17. Hallo kak Raf, maaf terlambat mengnjungimu di Tahun yang lambat ini. Lupi adalah Salah satu Pejuang SBMPTN dan SNMPTN 2019 untuk masuk ITB Fakultas Meteorologi. Dan saya adalah siswa SMK, Yahh lebih tepatnya Jurusan Akuntansi. Emang orang bakal heran kenapa saya mau ambil Fakultas itu, secara kalau masalah akademik untuk masuk STAN itu peluang Lupi sangat banyak tapi percayalh, minat untuk meneruskan Akuntansi itu tidak ada. Saya juga awalnya seperi Kakak, saya terinspirasi dari beberapa film. Dan saya mulai menyukai tentang Alam pada kelas 1 SMK. Dari situ saya mulai belajar otodidak dan terus mencari pengetahuan tentang Meteorologi. Dan akhirnya saya sudah 100% berpatokan pada ITB fakultas Meteorologi. Selama beberapa tahun saya belajar otodidak, lumayan ilmu yg saya dapat untuk Meteorologi walaupun sekarang saya ada di Jurusan Akuntansi. Setelah saya melihat banyak website dan website resmi ITB dan tanya ke orang-orang, kalau ITB itu tidak menerima siswa SMK terutama jurusan yang 'lari' apakah itu benar kak? Atau bisa diterima tetapi hanya sedikit Kuota penerimaan? Salah satu ini yang membuat saya patah semangat. Tapi saat ini Lupi masih belajar untuk Meteorologi. Karena dari kecil Lupi juga tertarik Bagian IPA. Tolong saran nya kak :) Terima kasih dan fighting Buat kakak. Makasih juga untuk motivasinya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ohiya kak untuk beberapa Sertifikat, Lupi ada Sertifikat Rekomendasi dari Kepala Sekolah gimana perilaku dan akhlak Lupi di sekolah kalau ibarat nya surat SKCK tapi dari beberapa orang ( Kepala sekolah , Walikota , Guru ) dan sertifikat Duta Karakter Indonesia Siswa SMK dan Alhamdulilah Lupi perwakilan dari Provinsi dan juga Sertifikat Nilai A sebagai Ketua Osis selama 1 tahun. Apakah beberapa sertifikat ini juga ada tambahan untuk masuk kak?

      Delete
    2. Hai Lupi, mungkin seperti pertanyaan diatas ya .... Aku ga begitu tahu mekanisme atau ada syarat2 tertentu dari ITB atau gimana, tapi menurutku agak sulit kalo di SNMPTN (Undangan) nya, karena lo kan ga belajar IPA juga (hard to prove kalo lo bisa juga). Tapi gw saranin lo coba lewat jalur tulis kalo gitu, artinya lo bener2 harus belajar nih sampe SBMPTN 2019 nanti. Kenapa? Banyak kok temen gw yang anak SMK tapi bisa masuk ke PTN, selagi nilainya oke mah berarti lo proven bisa pelajaran2nya kan (?)

      Jangan lupa untuk ikut Try out gitu2 biar lo tau kapabilitas lo.

      Perihal sertifikat, tbh gw juga cuman pake sertifikat partisipasi Olimpiade Biologi dan Kimia sih saat itu wkwk, dan itu gatau deh kehitung atau ga cuman alhamdulillah bisa lulus.

      BTW ga ada salahnya juga buat coba SNMPTN sih, lo pilih jalur perminatan tapi, biar kemungkinan lulusnya lebih tinggi. Semangat!

      Delete
  18. Hai kakak, perkenalkan saya Muhammad Chavez Assad Patriot
    Saya adalah mahasiswa TPB peminatan Meteorologi dan pernah saya sempat ingin pindah jurusan ke Geologi seperti kakak. Tapi setelah saya lihat prospeknya dan matkulnya, saya merasa begitu tertantang untuk mempelajari Meteorologi dan saya juga merasa lebih pas disini, karena saya sangat suka dengan persamaan-persamaan kalkulus dan fisika yang begitu menakjubkan :) :) :). sekian curhat dari saya kak hehehe.
    By the way saya ingin bertanya, apa tantangan kakak selama di dunia kerja dan bagaimana kakak mengatasinya ? Terima kasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Chavez, thank you for sharing ya :) Semoga suka dengan dunia perkuliahannya. Hmmmm terkait pertanyaanmu, sebenarnya banyak bgt tantangannya. Dari mulai kerjasama dengan temen 1 tim kamu, time management, komunikasi, problem solving, dan masih banyak lagi. Saran gw keep enjoy the process ya, plus jangan lupa buat mengasah diri kamu lebih baik lagi melalui kegiatan2 extra di luar belajar di Mete itu sendiri. Basic life skill seperti English, Communication, Leadership, Entrepreneurship, Time and expectation management adalah lifeskill yang bisa lo tes dan uji ketika masa kamu belajar di kampus. Semangat!

      Delete
  19. Mantap kak review jurusannya 😂 Jarang2 nih ada tulisan ttg mete yg kayak gini..
    That "Theoretically, mata kuliah itu kelihatan sangat penting. Namun dari dosennya sendiri yang ngga gue ngerti :") " HAHAHAHHA setuju banget astaghfirullah lsg flashback kuliah dan kulap nya beliau dong.
    Sukses terus kak! Salam dari Meteorologi 2016 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, semoga suka ya ..... You know lah yah siapa yang dimaksud xD Aamiin, kamu juga sukses ya!

      Delete
  20. Aku iseng baca ini karena sekarang doi-ku anak mete itb wkwk,terus keingetan cerita dia yang belajar matkul mekanika medium kontinu rasanya... WKWKWK apakah mungkin kalian memiliki dosen yang sama? X)) sukses terus dimana pun skrg Kaka berada! Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Widih, semoga langgeng!

      Kami mungkin membicarakan dosen MMK yang sama! dan pasti akan selalu sama sampe beliau pensiun wakakakaka.

      Welcome to the reality !

      Delete
  21. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  22. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  23. Mau nanya kak, apakah lapangan pekerjaan jurusan meteorologi sekarang masih terbuka lebar?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai! OMG sorry for the super late reply.

      Well, untuk urusan pekerjaan, semua tergantung kalian ya mau se terbuka apa memandang jurusan ini. Kalo gue pribadi bakal bilang luar karena gue bisa connecting-the-dots apa yang gue pelajarin dengan pekerjaan gue selama ini. Even ketika gue memilih untuk jadi pengusaha. Hehehehe. Again, it depends on you.

      Selain pembelajaran, banyak hal yang bisa lo pertimbangkan semisal circle pertemenan, problem solving skills yang emang diperlukan di segala bidang, dan masih banyak lagi! Plus, jurusan kita tuh DEKET BGT sama kerjaan Data Scientist haha :p Happy Weekend!

      Delete
  24. Awal baca tulisan ini sebelum masuk mete, trus skrg udah semester 5 di mete wkwkwk. dulu ngga ngerti tulisan ini dan ga kebayang. eh iseng iseng baca lagi sekarang dan ngerti banget apalagi yg "Theoretically, mata kuliah itu kelihatan sangat penting. Namun dari dosennya sendiri yang ngga gue ngerti :")" hahahaha auto flashback kak wkwkwk salam dari meteorologi 2018. btw mau nanya kak, gimana sekarang dunia pekerjaan setelah lulus dari mete? terus mau nanya kak kalau info lomba gitu bisa didapet dari mana ya kak terkait mete ataupun diluar mete. pengen ke korea juga kak wkwkwkwkw :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai! OMG sorry for the super late reply.

      Well, untuk urusan pekerjaan, semua tergantung kalian ya mau se terbuka apa memandang jurusan ini. Kalo gue pribadi bakal bilang luar karena gue bisa connecting-the-dots apa yang gue pelajarin dengan pekerjaan gue selama ini. Even ketika gue memilih untuk jadi pengusaha. Hehehehe. Again, it depends on you.

      Selain pembelajaran, banyak hal yang bisa lo pertimbangkan semisal circle pertemenan, problem solving skills yang emang diperlukan di segala bidang, dan masih banyak lagi! Plus, jurusan kita tuh DEKET BGT sama kerjaan Data Scientist haha :p Happy Weekend!

      Dulu info lomba dari instagram dan Facebook gitu, banyak bgt deh yang kasih info conference dan semacamnya wkwkwk.


      Oh iya, Updated: Gue sekarang jadi Sr. Data Analyst di Digital Marketing Agency + jadi entrepreneur supaya double double cuan-nya :p

      Delete
  25. Harus lulusan SMA kah? Atau lulusan SMK juga bisa masuk jurusan meteorologi? Pengen banget bisa masuk jurusan ini kak, tapi aku bingung harus menguasai materi dari mana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo jalur SBMPTN anak SMK bisa kok.

      Dulu gue punya temen jurusan Teknik Fisika dan doi lulusan SMK. Jadi mahasiswa berprestasi pulak.

      Kuncinya ya lo belajar SBMPTN bagian IPA dan ikut jalur itu! Semangat

      Delete
  26. Mending kimia murni atau meteorologi ya menurut pandanganmu bangg? Plis tolong buat yakinin gua masuk meteorologii dongg banggg

    ReplyDelete