Kenapa memilih kuliah di Meteorologi ITB? (Part-3)

22:18 rafi 16 Comments



Meteorologi ITB Tingkat 4


Halo gaes! Nah, buat kalian yang baru mampir dan belum baca part I dan II, bisa klik disini untuk part 1 dan disini untuk part 2

Sampailah di tingkat 4, semester 7 dan 8. Katanya beban perkuliahan akan sangat berkurang, dan cenderung mahasiswa bisa menikmati masa-masa mudanya.

Namun,
Faktanya: Masih ada praktikum yang bikin mumet, dengan beban mata kuliah hampir semuanya tubes, plus, semua tugas dibebankan berkelompok ataupun 1 kelas
Masalahnya: Udah uzur, udah tingkat 4, udah telat mau pindah kemana-kemana, dan udah bukan waktunya menangisi jurusan ini. Move on
Solusinya: Tetap lanjutkan kuliah dengan memberi waktu, pikiran, dan tempat yang terbaik. Simple. Move on, get over it, let's do some shit.

Iya, tingkat 4 ini bukan lagi waktu untuk merenungi dan menangisi masa depan. Karena masa depan bukan untuk ditangisi juga. Tugasmu sederhana, bayangkan masa depanmu seperti apa, serahkan pada usaha di masa sekarang. Apa yang kau tanam, itu yang kau tuai. Hasil tidak akan mengkhianati kerja keras.

Tingkat 4, waktu yang tepat untuk mengaplikasikan semuanya. Apa yang sudah dipelajari, jadilah asisten praktikum Model I dan Andat II. Tugas kami, menurunkan ilmu yang kami dapat, menambah segala kekurangan yang ada, tidak mengulangi kesalahan asisten sebelumnya. Selain itu, tingkat 4 ini adalah waktu yang tepat, untuk ikut proyekan dosen. Karena di semester 8 kelak, ketika yang kalian lakukan hanya menyusun TA, 24 Jam akan terasa sangat panjang.

Btw, seperti biasa, akan kujelaskan beberapa mata kuliah yang aku ambil di Tingkat 4 ya

Semester 7 di Meteorologi ITB


1. Meteorologi Sumber Daya Air (MSDA)
2. Meteorologi Skala Meso (Meso)
3. Meteorologi Pencemaran Udara (Pencemud) - Ada praktikum
4. Kolokium Meteorologi (Kolo)
5. Meteorologi Tropis (Metrop)
6. Meteorologi Lapisan Batas (Metlapbas) - Ada praktikum
7. Meteorologi Sinoptik dan Analisis Cuaca (Metsin) - Ada praktikum
8. Pemodelan Hidrometeorologi (Model Hidro) - Ada praktikum
Seperti biasa, yang berwarna merah itu mata kuliah wajib, sedangkan untuk Kolokium itu terkait persiapan proposal Tugas Akhir. Tak main-main, jumlah praktikum di semester 7 ini juga ada 4 haha. Untunglah karena udah ngelewati semester 6 yang superb, semester 7 walaupun lebih susah sebenarnya, kami bisa beradaptasi dengan seksama. Yoi, ga ada lagi acara nangis-nangis-an, ga ada lagi cerita kalau si A sebagai anggota kelompok ga mau bantu bla bla bla. Semua udah dewasa, yang bantu namanya ditulis, yang ga bantu silahkan saja, ga ada paksaan, nama ga akan ditulis. Simple.

Tentang Meteorologi Sumber Daya Air


MSDA itu yah, informatif pisan euy. Ini tuh ngebuka wawasan banget gimana lulusan Meteorologi bisa membantu dalam perencanaan apapun yang perlu manajemen sumber daya Air. Project gue dulu bikin report terkait "Lebak Water Resource Analysis" atau "Analisis Sumber Daya Air Lebak". Kita tuh dituntun kalo misalnya ada proyek terkait, analisisnya tuh mulai dari A sampai Z, dari Cuaca hingga Iklim, bahkan bisa pake skema proyeksi perubahan iklim -yang jenisnya ada beberapa jenis-. Terus kita proyeksikan bagaimana curah hujan hingga keterkaitan dengan Sumber Daya Airnya. Manfaatnya? Paling simpel untuk perencanaan penyaluran air bersih, lebih lanjut lagi, bisa dipakai untuk perencanaan pembangunan di Lebak, hingga analisis kebencanaan dan kerentanan. Banyak yang bisa digali lah.

Tentang Meteorologi Skala Meso


Terkait Meso ya ..... Hmmmm, karena peminatnya sendiri ga begitu banyak, mostly isinya anak-anak yang mengarah ke ilmuan banget. Yang pathnya jadi dosen dan sebagainya sih. Yang dipelajari juga cukup berat, karena kita diskusi terkait fenomena Meteorologi Skala Meso di tropis yang mungkin ada puluhan bentuknya. Dari single cell thunderstorm, hingga Mesoscale Convective System (MCS). Kita ga ada praktikum, kuliahnya fix wawasan terkait perkembangan keilmuan Meso di dunia, mostly dibahas di Jepang juga soalnya orang jepang senang banget buat penelitian Meso di wilayah Tropis khususnya Indonesia. Karena se-kompleks ini, faktor pembentuk suatu fenomena bisa banyak, dari lokal, nasional, hingga Internasional. Hmmmm, you will definitely love learning this.


Tentang Meteorologi Pencemaran Udara


"Pencemud bikin Imut" - Rafi
 Pencemud ini gampang-gampang susah lah. Praktikumnya juga ga sulit karena tools dan script semua udah disediakan :") Gimana berdasarkan pengambilan datanya sajo. Terus harus siap-siap juga setiap pernyataan Ibu Atika ntar sebelum ujian, jangan lupa untuk direkam haha. Nanti juga kalian tahu. Tapi overall gue menikmati belajar Pencemud lah, matkul ini penting untuk kalian yang mau KP di Oil and Gas company, soalnya lo bisa propose analisis pencemud di site onshore, off-shore, ataupun Geothermal juga bisa. Ambil mata kuliah ini juga sebaiknya bersamaan atau sesudah Metlapbas, karena sejujurnya mereka tidak bisa dipisahkan. Kenapa? Itu lain lagi bahasannya. Remind me later ya!

Kolo ..... tak ada yang spesial, karena pure ngebahas teknis pengerjaan TA gitu-gitu sih :") Gue tak mau mengotori pikiran kalian dengan TA, ntar aja bakal tau sendiri, koks *kiss


Baiklah, masuk ke mata kuliah wajib ya *Deep breath*


via GIPHY

Tentang Meteorologi Tropis


Sesuai dengan namanya, Meteorologi Tropis (Metrop) lebih ngebahas fenomena-fenomena Tropis yang ada di negara Tropis, tidak peduli skalanya apa, selagi itu masih di wilayah tropis, pasti akan didiskusikan. Metode kuliah di matkul ini terbilang cukup unik. Setiap minggu, pak Joko Wiratmo akan memberikan suatu topik yang akan didiskusikan oleh masing-masing kelompok, dan tiap kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi mereka. Contohnya gini, misal kita diskusi terkait Monsun atau Muson, nah monsun sendiri tuh ga cuman ada di Indonesia aja akan, ada juga di India, di bagian Peru, Aussie, Asia, dsb. Nah tiap kelompok akan membahas secara fisis monsun di daerah-daerah ini. Karena letak geografisnya yang berbeda, efek dan fisisnya juga pasti berbeda. Kenapa? Haft, silahkan cari bahannya di Paper dan Google yaps hahaha.

Tentang Meteorologi Lapisan Batas (Metlapbas)


"Bang ini teh apa ya? Kok serem" tanya pemuda kepada abangnya
 Tenang, ini tidak serumit namanya kok. Dalam Meteorologi, kita mengenal istilah boundary layer atau lapisan batas. Lapisan ini tebalnya paling ga sampe 3 km, tapi literally mengatur bagaimana cuaca diatas sana. Iya, sepenting itu loh lapisan ini. Di lapisan ini, terjadi begitu kompleks interaksi antara darat, laut, udara, bahkan dengan kehidupan manusia dan tumbuhan itu sendiri. Kalau di luar negeri, biasanya ada kelompok keahlian khusus untuk membahas interaksi yang terjadi di Boundary Layer ini, bahkan setiap tahunnya ada konfrensi Internasional untuk menunjang para ilmuan Boundary Layer ini loh :p Haft, 1 postingan ini tidak akan kupakai untuk membahas Metlapbas ya. Intinya gini, kita ada semacam praktikum ga official, baik itu pengamatan, hingga pengolahan data dengan berbagai metode dengan Matlab ataupun tools analisis lainnya. Di awal kita akan ditanya, apakah kelas mau ada UTS dan UAS atau tidak. Kalau tidak, outputnya adalah ..... Jeng-jeng Tugas Besar 1 kelas. Dulu kami diminta untuk buat Wind Tunnel, terus masing-masing kelompok diminta untuk presentasi ke mas Jun di akhir ...... Jangan tanya perasaan gue gimana, itung-itung latihan presentasi TA lah haha. *Surprised in Spanish*


via GIPHY

Oh iya ..... Karena dosen Metlapbas kami dulu mas Jun, which is salah satu dosen favorit gue sewaktu diajarkan Metdin dan Metnum :") Gue sangat menikmati kelas ini loh! Haha

Tentang Meteorologi Sinoptik dan Analisis Cuaca


Nah, kalo yang ini ..... jangan ditanya haha. Karena Metsin itu salah satu yang paling ribet, tapi worth waktu dan pikiran lo haha. Metsin ini kerjaannya penting bgt loh, apalagi untuk Meteorologi Penerbangan. Ngolah datanya tuh gabisa dari data 1 stasiun aja, tapi literally data puluhan stasiun, diolah sedemikian rupa, untuk mendapatkan analisis sinoptik 1 Indonesia. Nah karena datanya yang super banyak dan capek ngumpulinnya, kerjaan ini jadinya kerjaan 1 kelas gitu hahaha. Yah begitulah :")))) Tenang aja kalo masalah nilai mah, aman lah kalo ngerjainnya bener (you don't say banget)

Tentang Pemodelan Hidrometeorologi


Pffftt, last but not least nih. Pemodelan Hidrometeotologi lanjutan Hidromet semester 6. Kalo yg di semester 6 kami belajar secara teori, yang ini benar-benar praktek. Pake tools pemodelan yang ada kayak WMS, dan belajar cara buat DAS serta mapping lainnya pake ArcGIS. Tools ini akan sangat berguna, bagi lulusan Mete yang ingin kerja di dunia Pertambangan ataupun perencanaan kota, karena bisa dipake untuk pemodelan perbaikan atau penambahan infrastruktur, dampak yang terjadi akan seperti apa. Jangan tanya teknisnya sama gue, super lupa! Tanya sama bos Edi langsung atau Ugi, anak bimbingan bos sejati hohoho. 


via GIPHY

Jadi kesimpulannya apa bang?

Dari yang aku rasakan, di tingkat akhir ini, cikal bakal kalian udah kebentuk banget lah. Akan terlihat mana yang bakal jadi ilmuan, ataupun ahli Hidromet, engineering minded, pertanian, bisnis, dsb. Di tahun-tahun ini, polanya udah sangat terlihat dan mostly udah pada enjoy (atau pasrah?) dalam menjalani kehidupan berikutnya.

"Kalau kau dulu kemana bang?"
Gamaksud untuk sombong, ku sudah sangat dicukupkan untuk lanjut ke bagian ilmuan deh. Sempat ingin lanjut S2 dan S3, namun ternyata hati berkata lain. Diriku fokus ke Data dan Business Analyst yang ternyata kerjaannya ga jauh-jauh amat lah dari yang gue pelajarin. Hanya beda input dan output datanya saja. Both unique in their own ways, both complex in their unique cases. Gue gabisa bilang Mete lebih kompleks dari Customer, karena ..... siapa sih yang tahu hatinya customer, ada puluhan faktor kan yang membuat customer jadi beli atau ga, ada puluhan faktor kan yang membuat Hujan turun atau ga. Lantas, apa yang perlu seorang Meteorologist dan Business Analyst lakukan? Iya, kami dekati dengan data. Simple, kalo ada gap dan error mah itu hal biasa, Hoho 


You Might Also Like

16 comments:

  1. Ketertarikan terhadap data ini dibangun sejak kapan kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmmmmm, sejak tingkat 3, khususnya sejak belajar Andat. Data itu penting bgt tau apalagi untuk kami dalam pemodelan cuaca dan iklim. Unfortunately, our government can't realize it, bahkan stasiun BMKG kita aja ga rapat-rapat apalagi diluar jawa. Padahal datanya itu berharga bgt loh di tangan anak Mete ...... Belum lagi, dark story kalo tiap institusi tuh kadang cari data yang sama, cuman merekanya kepisah2 gitu ..... Alhasil susah deh metenya berkembang kalo keadaan institusi pendukungnya aja gitu hehe

      Delete
  2. Replies
    1. Ngga kok :") Ngga seserem itu haha. Kuliahnya ga sulit*

      *Bagi yang menikmati pemrograman, fisika, dan matematika haha

      Delete
  3. sulit banget yah, aduh... haha
    jgn lupa komen back diblog ane yak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini kan udah semester akhir gan. Jadinya yah memang cukup sulit kelihatannya.

      Tapi kalo ikutin proses pembelajaran dari awal semester 3 mah gampang2 aja. Selagi lo mau belajar ga akan ada yang jadi masalah. Yang masalah ketika lo ga mau mencoba sama sekali haha

      Delete
  4. Hal yang paling berkesan waktu kuliah di Meteorologi ITB apa yah ka? Haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin lebih ke Kuliah di ITB nya kali yah. Tapi sayang ga akan bisa gue describe di sini. Kenapa? Karena yah begitu banyak :") Dari pengalaman organisasi di asrama, hingga drama2 di perkuliahan. Semua meninggalkan kesan sih. Tapi kalo emang lo tanya detail kesan waktu studi di Meteorologi ITB, gue akan bilang di semester 5 semester 6 sih, walaupun gue dipress banget, tapi ini yang paling ngangenin. COba baca yang part 2 tulisan gue :")

      PS. Ngangenin tapi ga pengen diulang FIX haha

      Delete
  5. Kenapa harus Meteorologi di ITB? Ga AMG atau IPB mungkin? Kenapa ka? Haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmmmmmm, gue gamau membanding-bandingkan ataupun meninggikan 1 dengan yang lain sih terkait ini. Kenapa ITB? Karena Bandung, dingin, gue udah memikirkan itu matang-matang, dimana gue kuliah, kenapa harus merantau, dan kenapa Bandung. Iya, selain biaya hidup yang ga mahal, this is the best place to study in Indonesia I guess. Belum lagi, salah satu institut terbaik bangsa. Siapa sih yang ga mau belajar di ITB haha :") Udah itu aja, agak taboo buat dibahas perbandingannya, karena dari sisi alumni sendiri yah tergantung manusianya aja wk

      Delete
  6. Sering kuliah di lapangan, kak? Dimana aja?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tenang-tenang, tiap semester ada matkul yang mewajibkan mahasiswa mengikuti kuliah lapangan kok. Dulu gue sih di daerah Cikapundung sampe Tahura, terus observasi angin gunung angin lembah di Kiara Payung, temen gue ikut mata kuliah Kulap di Ujung Genteng, ada juga yang di Karimun Jawa, dsb.

      Tenang, semakin kesini mete makin kece kok tempat kuliah lapangannya. Dana prodi sepertinya cukup tinggi juga wkwk. Kemarin anak2 pada kulap di pengalengan, terus di Gunung juga, kece lah. Coba cek aja disini: https://www.youtube.com/watch?v=tz7kVnhGjPU Ketjeh parah, alumninya aja pada ngiri :"(

      Semangats memasuki dunia Meteorologi sista!

      Delete
  7. kalo dari semua mata kuliah yang ada di meteorologi, dan pernah kak rafi pelajari, mata kuliah apa yang paling kak rafi suka? trus ada ga mata kuliah terkait meteorologi yang baru kepikiran buat diambil sekarang kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. To be honest .... Gue paling suka Fismat I & IIB, Matrix dan Vektor, Meteorologi Dinamik I, & Segala macam pelajaran yang mengandung Integral dan turunan. Gue suka ketika gue dipaksa berfikir lebih keras lagi untuk menyelesaikan suatu persamaan. Walaupun terkesan imajinatif dan tidak aplikatif, justrul semua pendekatan aplikatif harus diturunkan sedemikian rupa dengan persamaan ini, kan? Yaps, mangka dari itu science sulit dipisahkan dari Engineering. And I choose to be Scientist to get this kind of mindset for solving complex problems.

      Gitu loh Na, sang Top 1 IPK di Meteorologi 2012 :p

      Delete
  8. Bang sorry mau tanya, kalo sistem penjurusan di ITB itu kaya gimana ya? Thanks :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung, kalo kau udah perminatan, kau udah gabisa milih jurusan yg lain lagi. Walaupun kau masukkan kian kuesioner penjurusan, ga akan berubah sama sekali :)

      Nah diluar dari itu, yah lo bakal dijuruskan sesuai minat lo.

      Kalo misalnya jurusan yang lo mau cukup populer, artinya peminat > kuota, nah kalian harus saingan IPK tingkat 1 disini. misalnya kuota jurusan 100, kalo diurutin, 100 orang peringkat pertama yah yang bakal masuk. Se-simple itu.

      Jadi, GPA does matter ya, to unlock your favorite major.

      Mercy

      Delete