Selamat hari Ayah!
Tentang Hari Ayah
Ketahuilah, seberapapun aku benci dengan keluarga ini, akan ada 1 orang penyabar yang selalu mengingatkan. Dan itu adalah ayahku. Orangnya lembut, ngga pernah marah sama sekali. Wataknya hampir 180 derajat dari Mamak. Iya, mamak kami dulu super kejam dan ditakuti. Jika saja beliau masih hidup, mungkin keluarga ini akan menjadi sangat sempurna.
Kenapa? Sosok mamak yang sangat demanding, anaknya harus A, harus B, dan harus C pastilah akan lengkap dengan sosok Ayah yang lemah lembut dan super supportive. Sayang sekali, sosok yang ditakut-takuti itu pergi duluan, hinggalah kami ditinggalkan dengan Ayah, yang super lembut tadi.
Alhasil? Well, simple. Hasil tes BK waktu di ITB tidak bohong. Hasil menunjukkan kalau aku dulu masih super ga mandiri. Takut kesana, takut kesini, walaupun anaknya partentengan, tapi kalau urusan ngomong sama orang pasti jipernya ga karuan. "Kenapa? Malu? Ar ar, apa yang kau malukan?" Ejek ayahku waktu dulu.
Alhamdulillah, hasil keluar dan aku tahu. Anaknya pun memutuskan untuk berubah, menjadi lebih mandiri dan sebisa mungkin untuk ngga manja sama Ayah. Semester tiap semester, ketika aku udah beradaptasi dengan cara belajarnya anak-anak Jawa, menemukan "click"nya, dan hobby mencoba sana-sini. Waktu mulai di-manage, uang apalagi. Kuliah bela2in masuk Asrama supaya hidup super murah. Alhamdulillah juga bisa belajar organisasi sana-sini.
"Udah mulai mandiri" pungkasku.
Hingga semester 6 pun datang tak terbendung, mendapat cobaan anggota kelompok yang luar biasa "menguji coba", intensitasku menelfon ayah pun naik! Awalnya seminggu sekali, jadi 2 hari sekali. Sering nangis, sering curhat, dan lagi-lagi ayah cuman bisa bilang "Semangat, ayah pasti akan selalu mendoakanmu disini. Udah makan kau? Kau jaga kesehatanmu yah. Gausah kau paksa kali supaya dapat nilai bagus. Yang penting kau sehat."
Iya. Si tua bangka yang super cuek ini bisa se-supportive itu. Haduh. Kalau difikir-fikir, kalo ga ada Ayah, suicidal thought gue mungkin bisa ga terbendungi. Ayah ini luar biasa. Kasih sayang dia jelas sepanjang masa :( Sayang banget, ga semua anaknya belum bisa se-supportive itu. Bahkan aku, yang masih belum jadi apa-apa.
Ayah, panjang umurlah! Doakan anakmu di perantauan ini .... Aku menunda urusan cinta bukan karena apa-apa, karena engkau loh Ayah! Saat ini fokusku hanya untukmu, untukmu, untukmu, barulah adik-adikku.
Selamat hari Ayah!
0 comments: