Petualangan di Perpustakaan Nasional RI

23:02 rafi 1 Comments


Ah, long week-end!

Tidak ada hari yang lebih membosankan bagi seorang perantau selain libur long-weekend! Kenapa? Karena ga ada yang bisa dikerjakan selain ...... Makan, tidur, movie marathon, baca buku, kembali makan, tidur, and the circle goes on :")

Yups, hal ini yang gue rasakan minggu ini. Literally ga ngerjain apa-apa selain blogging, baca buku, dan nonton. Masalahnya, ingin sekali jalan-jalan keluar. Namun, keadaan ekonomi sedang sulit, dan ini akhir bulan haha. Jadilah fix gue stay di kosan doang huhuhuhu.

Okeh.

Jadi, di hari Sabtu gue udah mulai memutuskan untuk baca buku yang udah lama gue beli. Judulnya "High Performance Habit". To be honest, gue suka kok sama impressi-nya, dan cukup banyak juga yang dijanjikan oleh penulis, apa aja yang bisa kita dapat. Gue mulai eksplor Sabtu Malam, sembari gue selingi nonton Pitch Perfect 3 yang udah HD, yey!

Nah, keadaan memaksa gue untuk bergadang juga. Karena adik gue, si Fikri, pulang hari Sabtu malam, pakai maskapai kesayangan, si Singa, dan ..... DELAY HAMPIR 3 JAM. OMG, untung murah :") Bahkan, hampir banget si Singa mau delay ke angka 4 jam. Tapi tahulah orang Batak, langsung keluar yang ada di dalam celana itu, gebrak meja dsb. Akupun juga gitu, kubilang sama si Fikri, klen jangan mau ngalah, enak kali si lontong itu delay pesawat.

Skip.

Akhirnya, gue lanjut deh baca sampe bener2 BAB 1 itu 26 halaman selesai. Bukunya gedenya sama kayak The Four, tapi untuk ukuran font dan jarak word juga minim, jadi emang cukup takes time lah baca buku  itu. Inti dari buku ini adalah, High Performance itu ga selamanya karena "it" factor, atau genetika, atau emang udah jalannya. No, that's old school excuse! Everyone can be extraordinary, dengan melakukan Habit-habit penting yang dia perkenalkan. In general, it's all about Seek Clarity, Generate Energy, Raise Necessity, Increase Productivity, Develop Influence, and Demonstrate Courage. Untuk lebih lengkapnya, kalian bisa cek website, atau langsung baca bukunya ya :p

Ada part dalam buku, yang meminta gue untuk menyelesaikan Bab II dan III dalam 1 hari. Menurut penulis, isinya sih gabanyak. Eh waktu gue cek, kurang lebih sih 65 Halaman. Haha

Baiq.

Challenge Accepted!

Now what? Baiklah, gue udah komitmen sama diri gue, untuk nyelesaikan nih buku by Today. Pada akhirnya, gue tidur jam setengah 3 malam, dan bangun jam 9 pagi. Setelah menyelesaikan segala urusan pagi dari Daily Workout, sarapan, pooping, dan Mandi, gue pun bertanya ke Netizen, dimana tempat yang cocok untuk menyendiri dan menghabiskan waktu untuk BACA. Banyak netizen yang menyarankan gue coba Reading Room, Kemang. Awalnya tertarik, namun coba cek di Zomato sih, especially untuk harga Menu. Dan ..... me memutuskan untuk urung diri, karena dirasa harga makanan sepersekian harga buku. Yaps, inilah yang dinamakan DILAN-da akhir bulan!

Okeh, 1 netizen, bang Oji, menyarankan gue untuk coba Perpustakaan Nasional. Dude, gue ganyangka ada tempat begini yang buku di hari Minggu loh :") So happy.

Setelah cek tutupnya jam berapa dan terlihat tutup jam 4. Ku tetap mau coba, siapa tahu cocok, kan?

Baiq.

Terus? Langsung wara-wiri pesen gojek deh buat kesini. Next time, gue kayaknya mau pakai Transjakarta aja, karena ada deket Halte Busway. Harusnya sih ga ribet, karena bener-bener tinggal lurus weh dari Karet ke Sarinah ke Monas. Mungkin dari sini w bisa sekalian jalan sikit kan.

Sip, setelah sampai, w disambut dengan ini.

Gerbang Perpustakaan Nasional RI, Quite Edgy :3
Okeh.

Terus gue cek kan, impresi pertama gue adalah gedung tua di depan ini, "Apakah perpustakaan nasional sekecil ini?" me, being narrow minded.

Ganyangka, waktu  gue masuk, gue langsung kepikiran dong 

"Ini mana perpusnya ya? Haha, kok malah pameran"

At the moment gue nyadar

"Yaiyalah rap, menurut lo aja ini perpus nasional sekecil ini. Ini kayaknya emang museum pameran deh" Cqcqcqcq

Oke, langsung cap cus gue eksplor deh daerah sini. Dan tbh, gue seneng banget bisa kesini haha. Karena gue nemu banyak hal seperti lukisan gerak ala-ala Harry Potter, Foto Jokowi meresmikan banyak hal dan ...... Beberapa karya seni yang cukup outstanding. Belum lagi poster-poster bersejarah tentang Bhinneka Tunggal Ika yang menurut gue keren banget, atau terkait Budaya, atau naskah bersejarah lainnya. Beberapa w abadikan, dan beberapa menjadi object insta story me haha.

Check this out!

Frame mirip Harry Potter, bisa gerak!
Jokowi dan para menteri
Jokowi dalam peresmian suatu acara
Replika kapal yang menurut gue artsy banget
Tentang Bhinneka Tunggal Ika, Ketjeh pisan!
Replika manusia pembaca buku, so arts

Tbh, have no idea ini teknologinya gimana, tapi ketjeh pisan sih, gambarnya dan penjelasannya berubah-ubah gitu
Replika manusia memahat (?)

Tentang topeng, budaya, dan variasinya.
Masih banyak yang bisa didapat dari museum ini, so, buat kalian yang tertarik, ayo datang!

Okeh. Di penghujung museum, gue pun menemuka pintu keluar. Dan ..... Ternyata baru deh kita sampai di Perpustakaan Nasional yang aslinya. Nah, buat kalian penasaran, begini nih penampakannya!

Yups, seperti yang lo semua pikirkan. It's Majestic AF!
Gue aja udah bahagia melihat depannya. Ga nyangka loh negara sangat mendukung manusianya untuk membaca! Huftina! Demi mendukung Nawacita Jokowi, yoyoyo!

Sip, lantas, bagaimana kondisi di dalamnya?

Yuhuuu, itu rak buku segede itu loh! Walaupun untuk pajangan, tapi ku melihatnya sangat senang!
Okeh, jadi catatan buat kalian, kalau mau naik, jangan lupa untuk titip tas kalian ya :)) Nanti gitu masuk, langsung belok kanan, disitu ada tempat penitipan. Masing-masing pengunjung akan diberi kunci Loker serta TAS kecil yang disediakan perpus, bagi kalian para pembawa Laptop. (Mon maap ga sempet motoin itu).

Nah, di lantai 1, kalian sebenarnya bisa explore beberapa karya seni kok. Kayak sketsa presiden RI dari Bung Karno, sampe pakde Jokowi, lengkap dengan buku-buku terkait mereka!

Pak Soekarno!
Pak Soeharto!
Pak Habibie!
Pak Gusdur!
Bu Mega!
Pak SBY!
Pak de Jokowi!
Kece kan? Iya, they are so cool, and that's the moment of silent, at least for me, that perhaps I haven't given anything big to my country. So different with them, regardless the backstory of their regime, ya!

Okeh. Gue pun mencoba menelusuri tiap lantai. Nah, lantai 2 adalah tempat registrasi kartu. Ngantri cukup panjang dan lama loh! Dan w baru tahu, kalo mau naik ke lantai 20, 21, 22, 23, dimana tempat koleksi buku terbanyaknya, itu kata satpamnya harus punya kartunya dulu. W tidaq punya pilihan selain buat! Untunglah, w sudah bawa buku yang memang ingin w baca, kan?!

Btw, di setiap lantai, kalian bisa banget loh ngelihat beberapa karya anak bangsa yang dipajang! Apa aja? Ini contohnya!

Mendaki Cita - Gantungkan cita-citamu setinggi langit

Tentang membaca buku tidak kenal budaya

Tentang penyemangat hidup, bahwa dunia diperuntukan bagi mereka sang pembaca
Pada akhirnya, aku memilih satu tempat yang cukup jauh dari keramaian, di Lantai 4, terdapat sofa empuk yang diperuntukkan bagi pengunjung manapun. Disitu ada tempat pameran buku-buku yang tidak banyak dikunjungi, ada juga kamu bisa melihat indahnya Monas secara langsung di teras dekat sini.

Milea, ketahuilah bahwa pemandangan monas ini, jauh lebih cantik ketika kau melihatnya secara langsung.
Baiklah, ada satu kritik yang ingin ku sampaikan untuk mbak-mbak Kantin perpus. PLEASE, ini adalah perpustakaan, tempat dimana kita menginginkan ketenangan. Tolong mbak, tolong, jangan hidupkan musik hip-hop :") Ada satu waktu, dimana gue sangat terganggu dengan lagu-lagu yang mereka putar. Bukankah sebaiknya, memang tidak diputar sama sekali?

Sip.

Demikianlah cerita gue di Perpustakaan Nasional RI. Jadikanlah membaca, sebagai aktivitas rutinmu, karena ia tidak hanya memberikanmu pengalaman, tapi pemahaman dan ide, dari penulis-penulis hebat.

You Might Also Like

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete