Pencari Tanda, Sampai Lupa
Benarkan Tuhan itu ada?
Aku bertanya.
Bisakah aku merasakannya?
Aku bertanya.
Bagaimana caraku bicara dengannya?
Aku bertanya.
Logika ku sulit mencapai itu.
Terkesan tak ada bukti
Tak ada jawaban
Lantas bagaimana aku menerima-Nya?
Aku berfikir ulang.
Aku melihat sekelilingku.
Lingkunganku semrawut, pungkasku.
Lantas?
Aku pun berfikir lagi.
Se semrawut apa?
24 jam waktuku tetap sama setiap harinya.
Matahari menyengat, namun masih bisa ku toleransi.
Bumi berputar di garis edarnya.
Sama dengan 8 planet lainnya.
Bahkan matahari itu sendiri bergerak mengitari galaksi.
Itu tidak semrawut.
Itu sudah diatur.
Sedemikian rupa, sampai kau tidak menyadari.
Mungkin Dia benar!
Dia sedekat itu, lebih dekat dari urat leherku.
Aku yang dibutakan logika.
Sehingga tidak melihat tanda-tandanya.
O Tuhan, maafkan hamba!
Minggu, 16 Sept 2018
0 comments: