Surat untuk Netizen, Spread Love not Hate - Sebuah Kontemplasi
Source: Luis Beltran |
At least, itu yang sedang aku rasakan.
Disclaimer, tulisan ini untuk mengekspresikan apa yang sedang aku rasakan sebagai Silent Majority. Tbh, I feel ashamed karena gabisa belain adik-adik ini setiap ada yang menghujat mereka. Apalagi sebagai anak yang pernah dibully dan survive -ingat, beberapa tidak selamat dan memutuskan untuk bunuh diri loh- untuk masalah bullying ini. Semoga dengan tulisan ini, paling tidak akan ada yang mulai menarik kata-katanya, serta merunungkan segala perbuatannya.
Baiklah.
Belakangan, kalian pasti tidak asing dengan nama-nama ini: Nurrani, pemilik akun @nurrani_r, yang menganggap dirinya istri "Sah" Iqbal. Ataupun Bowo, pemilik akun @bowo_alpenlibe yang merupakan artis Tiktok, salah satu aplikasi yang dianggap orang-orang aplikasi "Bodoh". Padahal mereka tidak sadar, bagaimana instagram juga dinobatkan sebagai aplikasi paling membawa dampak buruk untuk saat ini.
Ok.
Gue ga akan fokus ke aplikasi-aplikasi ini. Karena sejatinya, mereka hanyalah tools untuk meng-ekspresikan diri. Dan otomatis, jika kelewatan, semua aplikasi bisa menghasilkan tindakan yang dianggap "Bodoh" kan (?).
Sip.
Lantas, apa yang terjadi saat ini?
Gue akan terus terang, yang terjadi adalah Major Cyber-bullying. Iya, model bullying oleh netizen, dan dilakukan pula oleh banyak orang! Gue mungkin risih, ingin banget ngomenin satu-satu tentang jangan begitu mengomentari hidup orang. Tapi apalah daya, benar-benar hampir semua orang men-judge dan menghina anak-anak remaja ini. Iya, anak-anak yang hitungannya masih SMP, 13 tahun, masih mencari jati diri, masih mencari-cari apa yang mereka suka.
Netizen seakan berojol langsung menjadi dewasa, tanpa pernah mengingat fase-fase yang pernah lewati. Sejatinya akan mirip, siapa yang ga sempet melewati fase "Alay", untuk sekedar mengikuti trend, dan mengekspresikan diri yang mereka anggap "keren" (?).
"Apa yang lebih jahat dari Ibu tiri? Ibu jari netizen!"
Coba deh kalian baca-baca komentar di postingan Nurrani. Gue bukan ga punya kerjaan sih, di tulisan ini, gue mencoba memposisikan diri gue sebagai Nurrani. Yang awalnya bahagia karena apa yang dia lakukan viral, namun ketika melihat komentarnya, sedih banget!
Buat mba-mba/ netizen yang menyempatkan berkomentar buruk. Coba renungkan sejenak ya. Sebagai manusia seutuhnya, harusnya kalian berfikir, "kalo gue mau dihormati, gue harus menghormati. Kalo gue gamau diperlakukan A, maka gue ga akan melakukan A ke orang". Simple kan? Iya simple.
Always put yourself in someone shoes. Coba posisikan diri sebelum bertindak. Apakah kalian mau diperlakukan seperti ini? Apakah kalian mau dihina-hina? Apakah kalian mau dibilang Bodoh? For me, big no! Gue pernah nangis loh waktu guru gue bilang gue bodoh. Semenjak itu, gue ga akan pernah ngomong orang bodoh/ goblok/ apapun yang dapat menyakiti orang lain. Karena gue tau gimana rasa sakit itu. Call me baper, call me overthinking, you guys just have no idea by being bullied, right? Semoga kalian tidak merasakan :) Tapi yah jangan memberikan hal itu ke orang juga kan?
Baik.
Komentar-komentar yang gue screenshot ini, tidak akan naik keatas jika tidak banyak yang like. Secara otomatis, banyak yang "Setuju" komentar-komentar jahat seperti ini. Apa yang kalian cari? Berharap ani berubah? Berharap ani menjadi orang lain? Berharap ani menjadi seperti kalian? Mengomentari/ menanggapi satu-satu? Ingat loh, dia tidak mengharapkan jadi viral! Dia viral karena akun-akun yang share, belum lagi Iqbal sendiri sempat mengomentari akun dia. For me, it really does funny! Tanpa ada yang tersakiti.
Sampailah sekarang, malah makin banyak yang bully. Doi masih SMA/ SMP (?) Intinya doi masih dalam masa pubertas. Biarlah dia berkarya. Biarlah dia menentukan jalan mana yang dia ambil. Mungkin di awal dia hanya ingin menghibur orang-orangnya (?) Atau mungkin ia ingin di-notice oleh Iqbal, karena dia fans berat (?) We don't know anything about her. So, don't judge.
Sekalipun Ani baca tulisan gue, inget yah dek. Apa yang dikatakan orang-orang, apakah lu tolol/ bego/ bodoh, ga berarti itu mendefinisikan lo! Tetap berkarya dan tetap pada jalan yang benar. Just be yourself, be humble, niatkan ke yang baik-baik. Prove them wrong. Buktikan mereka salah, kalau lo ga bodoh, kalau lo kreatif, kalo lo punya niat baik untuk menghibur orang, dan ga menyakiti siapapun. Jalan lo masih panjang banget, lo masih melewati masa sekolah, gue saranin lanjut kuliah sesuai passion lo, buat men-support apa yang lo cita-citakan! Don't let your haters define you!
Sip.
Gue pribadi juga truly support apa yang dikatakan mba @rahmasyifaa yang menurut gue baik banget telah mengekspresikan apa yang gue rasakan juga. Gue beneran setuju! Netizen ini terlalu kelewatan, anak-anak yang masih pubertas, yang masih perlu dibimbing, malah dihujat habis-habisan loh! Beberapa ada yang jahat banget malah ngurusin rezeki masing-masing. Berlagak "Tuhan" yang secara gamblang telah mengatur rezeki orang ya, para netizen?! Huft!
Gue yakin, banyak yang seperti mba rahma, banyak yang mencoba membela, namun suaranya tidak terlalu didengar. Gapapa gaes, kita harus meyakini dan memperjuangkan hal-hal yang benar! Karena sesungguhnya itu yang menjadikan kita "Manusia" seutuhnya.
Sip.
Satu lagi, tulisan ini, berlaku juga untuk adik-adik lain yang ngerasa punya Haters, just express yourself gaes, jalan kalian masih panjang, dalam prosesnya kalian bakal nemu mana yang "Boleh", mana yang "tidak boleh", atau mana yang "sebaiknya tidak" untuk dilakukan. As long as you guys stay humble and had positive intention, gue akan sepenuhnya support! Hoho. Ini hidup kalian, kalian yang ngatur, tidak perlu diambil pusing loh apa perkataan netizen ini. It's yours, not theirs!
Okey.
Sebelum gue juga ikut ter-cap sebagai netizen nyinyir, karena sesungguhnya hamba jugalah seorang netizen yang menyampaikan opini. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi banyak netizen juga, yang sebelumnya banyak menyebarkan kebencian. Inget gaes. #SpreadLove #NotHate karena semua akan lebih indah, dunia akan lebih bahagia, ketika semua orang menyebarkan Cinta dan Kasih sayang loh! Give the positive vibes to the societies! Hargai karya orang lain. Jika dirasa apa yang mau kalian ungkapkan tidak baik. Lebih baik diam! Karena sesungguhnya .....
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, berkata baiklah atau diam" - HR. Muslim
Merci! Gracias! Thanks ! Danke ! Terima Kasih ! Bedankt ! Syukron!
Jika suka dengan tulisan ini, mohon bantu kami untuk share tulisan ini. Mari kita buat dunia menjadi lebih baik! - Rafi
#Lovenotlove #loveislove
ReplyDeleteLoveeeee <3
Delete