Senja Merah
Malam ini, aku akan menulis sebuah puisi, yang terinspirasi di kala aku sendiri. Berjalan sepi, diterpa angin sepoy-sepoy, sembari melihat keatas langit senja di sore hari. Langitnya begitu Indah, begitu menenangkan hati. Langit ini juga membuatku tersenyum lepas, sembari mengingatkanku dengan seorang gadis. Seorang gadis yang terpaan senyumnya menenangkan jiwa dan raga, begitu pula pikiran. Silahkan di simak==========================================================
Senja Merah
Waktu itu ...
Di saat aku berjalan sendiri di tengah jalan yang sepi
Semua terasa begitu senyap, yang ditemani suara tapak Kaki
Ku tahu, kala itu matahari sedang ingin beristirahat
Ku tahu, suara adzan telah berkumandang
Kulihat keatas, kulihat ke Langit yang sedari tadi mempersiapkan diri
Kulihat awan yang bergerak manja
kulihat burung-burung terbang ke satu arah dengan satu tujuan pasti
Waktu itu ...
Kulihat terus langit merah yang ditemani pemandangan Indahnya
Kurasakan angin yang berhembus tenang, namun menyejukkan
Ingin ku bentangkan tanganku kala itu
Ku Ingin merasakan terbang,
Seperti burung-burung yang terus bernyanyi sembari bertasbih kepada-Nya
Waktu itu ...
Ku berbicara dalam hati
'Oh Tuhan, begitu Indahnya lukisanmu, Tuhan'
'Tak Ada satu manusiapun yang dapat mengalahkan ciptaanmu ini'
Tatkala, pikiranku langsung berganti pada satu ciptaan-Nya
Iya, dia adalah Gadis itu
Yang punya senyuman laksana embun pagi
Yang punya kecantikan laksana Senja Merah
Yang punya suara laksana burung-burung bernyanyi
Menjadikan kesunyian menjadi ketenangan
Mengubah ketakutan menjadi ketenangan
Ah Tuhan, terima kasih telah menghadirkan wanita ini dihidupku
Wanita senja merah, yang kian hari kian memikat hati
Untukmu yang disana, sang pujaan hati
=============================================================
Terima Kasih :D
0 comments: